Pertumbuhan Ekonomi Rendah, ini Penyebabnya

Senin, 01 Agustus 2016 - Eddy Flo

MerahPutih Keuangan - Ekonom Faisal Basri mengatakan saat ini Indonesia masih memiliki pertumbuhan ekonomi yang sangat rendah. Salah satu penyebab hal tersebut karena kecilnya peran perbankan dalam memyalurkan kredit.

"Kredit perbankan itu cuma 36 persen dari GTP, di Thailand itu 120 persen. Di kita cuma 36 persen, taruhlah 40 persen," ucap Faisal Basri dalam sebuah diskusi di Kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Senin (1/8).

Menurut Faisal, solusi yang paling baik untuk meningkatkan kredit adalah konsolidasi perbankan. Ia pun memberi contoh bank-bank yang ada di negara tetangga. Setelah dilakukan konsolidasi perbankan, bank yang ada disana menjadi besar bahkan se-ASEAN.

"Harus ada konsolidasi perbankan seperti Singapura, disana banknya tiga bank terbesar di Asean, nomer empat sampai enam ada di Malaysia, tujuh sampai 10 ada di Thailand baru Indonesia," katanya.

"Kenapa seperti itu? karena terjadi konsolidasi perbankan dari 13 bank sekarang jadi tiga, di Malaysia dari 38 menjadi 13," lanjut Faisal Basri.

Sebenarnya pemerintah juga berencana menerapkan sistem konsolidasi perbankan, hanya saja langkah tersebut menurut Faisal Basri salah. Hal tersebut lantaran yang dilakukan konsolidasi perbankan hanya bank yang memiliki share dibawah 5 persen.

"Inisiatif konsolidasi perbankannya lucu, bank syariah yang di konsolidasi, padahal bank Syariah sharenya enggak sampai 5 persen. Yang harus digabung itu BNI dan Mandiri. Kasih contoh dulu pemerintah baru swasta ikut," pungkas Faisal Basri.(Yni)

BACA JUGA:

  1. BPS Catat Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2016 di Bawah Target
  2. Jusuf Kalla Optimis Industri Otomotif Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi
  3. "Presiden Depok", Bangun Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat?
  4. BI: Pertumbuhan Ekonomi 2016 Diprediksi Meroket
  5. BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2016 Lebih Tinggi

 

 

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan