Ridwan Kamil menyampaikan belasungkawa atas wafatnya ekonom Faisal Basri.

Faisal Basri, Ekonom Senior Universitas Indonesia, Meninggal Dunia pada Kamis Pagi Faisal Basri, ekonom senior dari Universitas Indonesia, meninggal dunia pada Kamis pagi sekitar pukul 03.50 WIB.

Ekonom senior Faisal Basri meninggal dunia pada Kamis (5/9) pukul 03:50 WIB di Rumah Sakit Mayapada, Kuningan Jakarta dalam usia 65 tahun.

Faisal Basri mengatakan kondisi Indonesia saat ini memprihatinkan lantaran digerogoti praktik-praktik korupsi.

Akbar Faizal yang hadir secara fisik mendapat kesempatan pertama untuk menyampaikan paparan dan hasil investigasinya. Dalam slide setebal 17 halaman, mantan anggota DPR RI dua periode tersebut menyatakan bahwa sulit untuk memungkiri adanya permainan bisnis di balik PCR.

Ekonom senior Faisal Basri mengkritik keras tindakan tersebut. Menurutnya, jumlah vaksin yang masih terbatas di dalam negeri. Bahkan, ia menyebutnya sebagai tindakan tak pantas.

Ekonom Senior Institute For Development of Economics and Finance (Indef), Faisal Basri menyebur, setidaknya ada tiga alasan kuat untuk tidak membuka keran impor beras saat ini.

Terbukti sebelum pengumuman aturan PSBB jilid II Anies kerap dipanggil dipanggil Menteri Jokowi.

Perlu dilakukan tes semaksimal mungkin guna mengetahui kondisi yang sesungguhnya

“Ekonomi nasibnya sangat ditentukan penanganan virus. Jadi lupakan dulu ekonomi, fokus penanganan virus,” kata Faisal.

Kendati demikian, menurut dia, yang terpenting saat ini adalah pengembalian dana nasabah Jiwasraya, namun tidak membebani APBN.

OJK adalah lembaga yang diatur undang-undang untuk memberikan izin operasi perusahaan asuransi.

Pakar ekonomi Faisal Basri menilai bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak boleh dilemahkan dalam bentuk apapun

"Pertumbuhan ekonomi tahun 2019 diperkirakan akan hampir sama dengan tahun ini. Prediksi saya 0,1 persen lebih rendah dari pencapaian tahun ini," kata Faisal