Mengenang Cinta Faisal Basri pada Tanah Air di Puisi Terakhirnya: Rumah Indonesia, Rumah Kita


Faisal Basri meninggal dunia. Foto INDEF
MerahPutih.com - Faisal Basri, ekonom senior dari Universitas Indonesia, meninggal dunia pada Kamis pagi sekitar pukul 03.50 WIB.
Kepergian ini menjadi kabar duka bagi Tanah Air. Pria yang dikenal dengan suara lantang serta pemikiran tajam dan kritis kini tak lagi terdengar.
Kritiknya yang kerap membuat gemetar, didukung oleh sederet data dan analisis yang seakan membentang bak sajadah menuju kebenaran, kini terhenti.
Baca juga:
Meskipun telah tiada, berbagai pemikiran Faisal Basri tetap dapat menjadi rujukan logis di berbagai platform, yang akan terus mencerahkan, pemikirannya akan tumbuh berkali lipat saat ini.
Sosok Faisal Basri memang menginspirasi dan tetap menjadi bagian dari Indonesia. Kecintaannya pada Tanah Air tidak sebatas di permukaan, melainkan menyeluruh hingga jiwa dan raganya.
Hal ini setidaknya tercermin dalam postingan terakhir sang pendiri Institute for Development of Economics & Finance (INDEF) di faisalbasri.com, sebuah puisi yang dirilis sehari setelah perayaan Kemerdekaan Indonesia, Minggu (18/8/2024). Berikut puisinya:
Rumah Indonesia, Rumah Kita

Baca juga:
Lirik Lagu Margogo Ijur Bari dan Terjemahannya: Terima Kasih Untukmu Ayah Ibuku
Indonesia adalah rumah kita
Tempat bermukim bagi semua
Tak membedakan suku, warna kulit, agama, dan asal-usul
Untuk merajut asa, mewujudkan Indonesia yang berkeadilan dan sejahtera
Kita berbagi cerita dan cara
Bukan memonopoli kehendak dan mimpi kosong
Bukan dengan memaksakan kehendak dengan senjata
Bukan dengan menindas kelompok yang tak disukai
Bukan dengan membungkam pihak lain
Anasir-anasir negara dan korporasi berkelindan
Mewujudkan mimpi mereka sendiri
Merampas tanah rakyat
Membungkam suara nurani
Mengeruk kekayaan negeri untuk membangun kerajaan lewat politik dinasti
Mereka membentuk kawanan rayap dan kecoak bertaring tajam
Mengusik rumah kita, Rumah Indonesia
Baca juga:
Kode Redeem FC Mobile September 2024: Begini Cara Mendapatkan dan Menukarnya
Mereka terus menggerogoti segala penjuru rumah kita
Menyerang fondasi
Mengacak-acak pilar-pilar
Membombardir atap
Tak pelak, Rumah Indonesia mulai oleng
Dentuman drum
Lengkingan gitar
Alunan dan pekikan penyanyi
Entakan kaki-kaki penonton
Membuat kawanan rayap dan kecoak
Pekak dan tuli
Pandangan mereka merabun
Sekujur tubuh mereka lemah
Dengan lunglai, mereka mengambil langkah seribu, terbirit-birit meninggalkan arena
Kini saatnya
Kita kembali menata Rumah Indonesia
Memperkuat fondasi
Mereparasi pilar-pilar
Menambal kebocoran
Untuk mewujudkan Indonesia baru
Mewariskan kejayaan bagi generasi mendatang
Baca juga:
Indef Ingatkan Risiko Utang Pemerintahan Anyar Saat Defisit APBN di Bawah 3 Persen
Saatnya
Kejujuran
Yang memimpin bangsa ini
Sebagai catatan, Faisal Basri meninggal dunia pada usia 65 tahun. Beliau tutup usia pagi ini pukul 03.50 WIB di Rumah Sakit Mayapada, Kuningan, Jakarta.
Jenazahnya akan dibawa ke rumah duka yang terletak di kompleks Gudang Peluru, Jakarta Selatan. Prosesi pemakaman akan dilaksanakan setelah salat Asar, dimulai dari Masjid Az-Zahra di kawasan Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan.
Faisal Basri meninggalkan istri, Syafitrie Nasution, serta tiga anak mereka, yaitu Anwar Ibrahim Basri, Siti Nabila Azuraa Basri, dan Muhammad Attar Basri.
Bagikan
ImanK
Berita Terkait
Calon Praja IPDN Meninggal Setelah Pingsan Saat Ikut Apel Malam

Danantara akan Suntik Dana Rp 30 Triliun untuk Garuda Indonesia, Ekonom: Langkah Tak Inovatif, Hanya Bakar Duit

Tragedi Ponpes Al Khoziny Jadi Bencana Paling Parah di 2025, Banyak Menelan Korban Jiwa

Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Bertambah Jadi 17 Orang, Evakuasi Masih Andalkan Alat Berat

Ucapan Kontroversial Menkeu Purbaya Bikin Gaduh, Ekonom Peringatkan Hal ini

Ekonom Sebut Indonesia Belum Berada di Situasi Krisis Ekonomi, Ingatkan Risiko Burden Sharing Bisa Sebabkan Hyperinflasi seperti Era Soekarno

Arif Budimanta Seorang Ekonom, Aktivis Muhammadiyah dan Politikus PDIP Meninggal

Diplomat Zetro Tewas Ditembak di Peru, DPR Duga Ada Keterlibatan Geng Kriminal Internasional

Berpulangnya Brent Hinds dan Warisan Keindahan Cadas Khas Mastodon

Mengenang Nobuo Yamada, Vokalis Legendaris di Balik Lagu Saint Seiya
