Perkembangan Anak Lamban? Lakukan Ini Moms

Selasa, 13 Juli 2021 - Ikhsan Aryo Digdo

DALAM perjalanan menjadi dewasa, beberapa anak membutuhkan lebih banyak waktu. Mereka menjadi lebih lambat dari teman sebayanya, terutama setelah mereka mulai sekolah. Di saat semua teman mereka beralih ke aktivitas dan minat dengan tingkat kesulitan lebih tinggi, mereka masih menyukai aktivitas yang lebih sederhana. Teman-teman mereka bahkan menggoda mereka karena masih melakukan hal kekanak-kanakan.

Jika anakmu berjuang untuk tumbuh dewasa dan tampaknya berkembang lebih lambat daripada teman sebayanya, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membantunya.

Baca juga:

Moms, Kenali Ciri-Ciri ASI Tidak Layak Konsumsi

1. Pahami bahwa anak-anak berkembang dengan kecepatan yang berbeda

Kenali akar permasalahan. (Sumber: Pexels/Andrea Piacquadio)

Perkembangan anak tidak pernah konstan. Meskipun ada perkiraan pencapaian seperti belajar berjalan, berbicara, membaca, dan mengembangkan disiplin mengerjakan tugas sekolah, setiap anak akan mencapainya pada waktu yang sedikit berbeda.

“Kami membayangkan bahwa anak-anak bergerak dengan kecepatan yang sama. Untuk beberapa anak, bukan itu masalahnya,” ujar Rebecca Parlakian, direktur senior di Zero to Three, yang dikhususkan untuk pendidikan anak usia dini.

“Kita mungkin melihat beberapa anak yang memiliki kemampuan bahasa yang luar biasa, tetapi sedikit lebih lambat di sisi keterampilan fisik. Atau bisa jadi kebalikannya, di mana seorang anak berjalan, berlari, dan memanjat tetapi tidak banyak bicara," lanjutnya.

2. Kenali dasar perkembangan anak

Setiap anak punya perkembangan berbeda-beda. (Sumber: Pexels/cottonbro)

Mengetahui apa yang diharapkan pada tahap berbeda dalam kehidupan seorang anak sangat penting untuk mengidentifikasi apa yang mungkin tertunda. Penting untuk mengetahui tahapan usia anak ketika mengembangkan suatu keterampilan. Pada tahun-tahun awal, ini termasuk belajar berjalan dan berbicara. Sementara beberapa saat kemudian, anak akan mulai mengembangkan kemampuan untuk mengatur emosinya.

“Mengetahui tahapan perkembangan anak memberi orang tua pengetahuan tentang kapan harus bertanya kepada dokter anak,” kata Parlakian. Inilah sebabnya mengapa penting juga untuk mengikuti jadwal kunjungan ke dokter anak yang baik. Jadwal tersebut dirancang untuk melacak perkembangan anak secara keseluruhan.

Kita juga bisa mengecek aplikasi yang disebut Milestone Tracker. Itu membantu orang tua melacak perkembangan anak dari usia dua bulan hingga lima tahun.

Baca juga:

Moms, Ini 4 Aktivitas Seru Untuk Anak-Anak Ketika #DirumahAja!

3. Coba dan kenali akar masalahnya

Tahu tingkatan perkembangan anak. (Sumber: Pexels/Keira Burton)

Jika anak berjuang dalam satu bidang kehidupan mereka, cobalah mengidentifikasi apa penyebabnya. Terkadang akar masalahnya bisa mengejutkan.

Dalam pengalaman Parlakian ketika bekerja di pusat penitipan anak, dia melihat seorang bayi menangis tanpa henti. Para guru akhirnya menyadari bahwa lampu neon menyebabkan ketidaknyamanan. Setelah lampu diredupkan, tangisan berhenti. “Kamu benar-benar harus memikirkan semua kemungkinan,” jelas Parlakian.

4. Jika ragu tahu ke mana harus meminta bantuan

Minta bantuan ke dokter spesialis anak. (Sumber: Pexels/Los Muertos Crew)

Jika anak sedang berjuang dan orang tua merasa mereka membutuhkan lebih banyak bantuan, ada sejumlah sumber yang tersedia. Sumber daya pertama adalah dokter anak. Sebagai pakarnya mereka dapat menawarkan saran serta merujuk orang tua ke spesialis yang tepat. (avia)

Baca juga:

Dampak Virus Corona Bagi Ibu Hamil dan Bayi

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan