Pengamat Soroti Pandemi Corona Jadi Panggung Politik

Sabtu, 16 Mei 2020 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - Pengamat politik Ray Rangkuti menyoroti adanya kemungkinan sejumlah pihak mencari panggung politik di tengah upaya meredam pandemi COVID-19.

Ray mememinta semua pihak, khususnya pemerintah pusat ataupun daerah, tidak menjadikan wabah corona sebagai panggung mencari popularitas untuk tujuan politik.

Baca Juga:

Pemerintah Bantah bakal Hilangkan Pembatasan dalam PSBB

"Masalah COVID-19 ini harus ditangani bersama," kata Ray kepada wartawan, Sabtu (16/5).

Ia mencontohkan soal polemik bansos yang saat ini mengemuka antara pemerintah daerah dan pusat.

Ray Rangkuti. (MP/Fadhli)
Ray Rangkuti. (MP/Fadhli)

Ray memandang, berbagai klaim pemerintah pusat tak sepenuhnya salah. Sebut saja soal data yang tumpang tindih.

Faktanya sekarang, data yang paling diakui warga DKI Jakarta penerima bansos hanya 2.153.196 kepala keluarga.

Hal itu menurutnya jauh berkurang dari data yang disebutkan sebelumnya yakni sekitar 2.6 juta keluarga.

Baca Juga:

Proyek Reklamasi Teluk Jakarta Perbanyak Lapangan Kerja di Tengah Pandemi COVID-19

Sama halnya dengan kemampuan membiayai Pemprov DKI Jakarta untuk bansos COVID-19 ketiga dan seterusnya.

"Sebab, sejauh yang kita pahami, belum terdengar dana alokasi DKI untuk bansos tahap tiga dan seterusnya. Persoalan kurang bayar pemerintah pusat dalam DBH sebenarnya tidak menjadi kendala utama Pemprov DKI untuk mengalokasikan dana bansos. Tapi refocusing-nya yang belum sepenuhnya berjalan," jelas Direktur Lingkar Madani Indonesia ini.

Menurut dia, hal itu hanya akan menjadikan seolah pemerintah daerah seperti telah bekerja cepat, tegas dan cekatan, tapi fakta di lapangannya justru berbeda.

"Kita semua membutuhkan satu sikap dan keputusan yang cepat, tapi bukan sembrono. Apalagi hanya sekedar tampil memukau di hadapan masyarakat," tegasnya. (Knu)

Baca Juga:

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan