Pengamat CSIS: Cawapres Jokowi Harus Seorang Tokoh Muslim

Selasa, 24 Juli 2018 - Eddy Flo

MerahPutih.Com - Pasangan Jokowi di Pilpres 2019 masih belum juga ditentukan. Sementara ini, sudah ada lima nama yang menjadi kandidat cawapres Jokowi. Di tengah teka-teki calon pendamping Jokowi, Pengamat politik CSIS J Kristiadi menyatakan pasangan Joko Widodo dalam Pemilihan Umum Presiden 2019 haruslah seorang muslim.

"Saya selalu konsisten bahwa konteks 5 tahun ke depan pendamping Pak Jokowi harus seorang tokoh muslim. Muslim seperti apa? Muslim yang diterima oleh semua pihak kalau bisa, atau sebagian besar pihak yang kemudian bisa diharapkan mengayomi semuanya," katanya di Kantor Wakil Presiden RI, Jakarta, Senin (23/7) kemarin, usai bertemu Wapres Jusuf Kalla.

Keberadaan tokoh muslim yang berwibawa sebagai calon wakil presiden pendamping Jokowi, menurut dia, dibutuhkan supaya pemerintahan cukup stabil.

"Itu bisa bermacam-macam 'kan, bisa ada Pak Ma'ruf Amin, Pak Said Aqil Sirodj, Pak Jusuf Kalla sendiri, ya, macam-macamlah, tinggal sekarang bagaimana prinsip-prinsip itu disesuaikan dengan konteks-konteka dimensi yang lain," kata J. Kristiadi.

Presiden Jokowi dan Ma'ruf Amin
Presiden Jokowi bersalaman dengan Ketua MUI Ma'ruf Amin (tengah) dalam seruan persatuan di Istana Merdeka Jakarta, Selasa (16/5). (Biro Pers Setpres)

Pemerintahan yang stabil, katanya lagi, dibutuhkan untuk menata landasan pengelolaan kekuasaan negara yang sekarang ini dinilai tidak ada pakemnya.

Sementara itu, dalam kesempatan bertemu dengan Wapres RI Jusuf Kalla, J. Kristiadi sebagaimana dilansir Antara mengungkapkan tentang sejumlah masalah dalam politik Indonesia, di antaranya penataan kekuasaan yang masih karut-marut, sistem politik yang tidak kondusif bagi konsolidasi partai politik, dan masalah-masalah dalam pemilu dan pilkada di Indonesia.

"Masukan-masukan saya, pengalaman-pengalaman ini saya sampaikan supaya semua calon pemimpin bangsa betul-betul mengerti sebetulnya yang diperlukan saat ini tidak cuma pemahaman bagaimana sulitnya menata kekuasaan karena semua orang merasakan," katanya.(*)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Menteri Yasonna Stres Akibat Kalapas Sukamiskin Ditangkap KPK

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan