Peneliti Ungkap Kenapa Cokelat Susu Lebih Disukai

Kamis, 22 Juni 2023 - Ananda Dimas Prasetya

"TIDAK pernah alam memusatkan begitu banyak nutrisi berharga dalam sebentuk kecil biji kakao," demikian dikatakan pakar geografi botani Alexander Von Humboldt pada abad ke-18, ketika cokelat masih merupakan barang mewah.

Kini, berjalan menyusuri lorong permen di supermarket mana pun dan kamu dapat menemukan berbagai jenis cokelat. Sebagian besar dari camilan manis ini merupakan jenis cokelat susu.

Ada sebagian kecil jenis cokelat yang mengandung kakao dengan konsentrasi tinggi dengan kisaran antara 70 hingga 90 persen. Olahan tersebut tidak sepopuler coklat susu.

Sebuah studi baru-baru ini menyelidiki mengapa kita lebih memilih cokelat susu daripada dark chocolate.

Kombinasi kakao, gula, dan lemak dalam cokelat susu mendasari kemampuan camilan manis ini untuk mengurangi ketegangan, meningkatkan suasana hati, dan menimbulkan respons makan yang membuat ketagihan.

Kakao mengandung setidaknya sepuluh senyawa psikoaktif yang berbeda, seperti methylxanthines (kafein dan teobromin), PEA (mirip dengan amfetamin), dan anandamide (cannabinoid).

Namun, atribut cokelat lainnya, seperti rasa manis dan tekstur, juga penting. Daya pikat cokelat kemungkinan karena interaksi sinergis antara lemak, gula, dan molekul psikoaktif ini pada sistem penghargaan endogen di otak.

Baca juga:

Cara Mudah Membedakan Cokelat Asli dan Campuran

Sebuah studi baru-baru ini menyelidiki mengapa kita lebih memilih cokelat susu daripada dark chocolate. (freepik/freepik)

Sebuah studi baru-baru ini berusaha untuk menentukan faktor mana yang memainkan peran terbesar dalam mengidam cokelat. Para ilmuwan berhipotesis bahwa jumlah cokelat yang dikonsumsi berkorelasi dengan peningkatan kadar gula dan penurunan kandungan kakao dan lemak cokelat.

Subyek mengonsumsi lima gram cokelat dengan jumlah kakao yang bervariasi (90, 85, 70 persen, dan cokelat susu 30 persen), gula, dan lemak. Cokelat diuji dalam urutan dari jumlah gula yang paling sedikit hingga yang paling banyak, dan kemudian subjek menyelesaikan tes kecanduan dan keinginan standar menggunakan, antara lain, Binge Eating Scale.

Studi ini mengungkapkan hubungan dosis-efek psikoaktif yang signifikan: subjek melaporkan lebih banyak mengidam dan perasaan bermanfaat saat kandungan gula meningkat dan kandungan kakao dan lemak menurun.

Secara keseluruhan, kandungan gula, yang berperan penting dalam rasa nikmat cokelat, merupakan faktor terpenting dalam menentukan potensi cokelat lebih disukai.

Baca juga:

Jangan Galau Bestie, Tepis Stres Lewat Meditasi Cokelat

Mengonsumsi cokelat susu menimbulkan peningkatan terbesar dalam perasaan sejahtera dan euforia. (freepik/freepik)

Cokelat susu jadi favorit

Mengkonsumsi cokelat susu, yang memiliki kandungan gula lebih tinggi dan kandungan kakao lebih rendah, menimbulkan peningkatan terbesar, dibandingkan dengan semua jenis cokelat lain, dalam jumlah total perasaan sejahtera dan euforia.

Studi sebelumnya telah melaporkan bahwa perasaan ini khas dari aktivasi sistem dopaminergik dan neurotransmitter opioid.

Mengkonsumsi cokelat yang mengandung 90 persen kakao meningkatkan jumlah respons positif, yang mengejutkan mengingat rasanya yang pahit. Konsentrasi senyawa psikoaktif yang lebih tinggi yang ditemukan dalam cokelat hitam dapat menjelaskan hasil positif ini.

Penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi dark chocolate meningkatkan gairah energik tanpa menimbulkan keinginan untuk lebih banyak makan cokelat. Efek stimulan bubuk kakao murni kemungkinan karena efek gabungan dari theobromine dan kafein serta PEA.

Kesimpulannya, daya pikat cokelat adalah karena interaksi agregat dari banyak molekul yang berbeda. Namun, kandungan gula cokelat, lebih dari molekul lainnya, secara langsung berhubungan dengan keinginan kita akan cokelat susu dan menjelaskan mengapa coklat susu jadi favorit banyak orang. (aru)

Baca juga:

Rahasia di Balik Sebatang Cokelat Hitam

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan