Jangan Galau Bestie, Tepis Stres Lewat Meditasi Cokelat

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Jumat, 24 Juni 2022
Jangan Galau Bestie, Tepis Stres Lewat Meditasi Cokelat

Kenali manfaat meditasi cokelat (Foto: pixabay/alexanderstein)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

METODE meditasi mungkin sudah familiar di telinga publik. Namun, bagaimana dengan meditasi cokelat? Mungkin terdengar asing dan sedikit aneh. Meditasi cokelat sejatinya merupakan salah satu bentuk mindfulness dinilai paling menyenangkan dan bermanfaat bagi kesehatan mental.

Pada penerapannya, meditasi cokelat melibatkan sejumlah pancaindra, seperti pengecap, penciuman, peraba dan penglihatan. Manfaat meditasi cokelat, antara lain meningkatkan kesadaran diri, melatih kepekaan terhadap keadaan sekitar dan emosi dirasakan, serta mampu menerima segala keresahan secara terbuka.

Baca Juga:

Benarkah Stres Menghambat Penurunan Berat Badan? Ini Kata Dokter

Teknik meditasi cokelat mengajarkan tentang cara makan dengan penuh perhatian sehinga bisa membuat lebih menikmati dan merasakan makanan dengan baik.

Meditasi cokelat memiliki banyak manfaat (Foto: pixabay/congerdesign)

Beberapa manfaat meditasi cokelat, dikutip dari laman Alodokter, bisa didapatkan antara lain mengurangi tingkat stres dan cemas, meredakan gejala depresi, mempertahankan suasana hati positif, membantu meningkatkan kemampuan kognitif (berpikir, mengingat, membuat keputusan, dan memecahkan masalah), meningkatkan kualitas tidur, menurunkan tekanan darah tinggi, hingga meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Dalam melakukan meditasi cokelat, kamu tidak harus memakan cokelat secara berlebihan melainkan dalam porsi kecil atau hanya beberapa gigitan. Kamu pun bebas memilih jenis cokelat favorit. Namun, agar lebih bermanfaat bagi kesehatan tubuh, kamu bisa memilih cokelat hitam kaya akan kandungan flavonoid.

Cara melakukannya pertama-tama cari ruangan tenang dan nyaman. Duduklah di kursi atau duduk bersila di lantai beralaskan matras. Selanjutnya buat tubuhmu rileks dengan menarik napas dalam-dalam dan menghembuskan secara perlahan. Kendurkan otot-otot tubuh kamu dan tutup mata apabila kamu merasa lebih nyaman.

Kenali tata cara melakukan meditasi cokelat (Foto: pixabay/kwol)

Lalu, ambil cokelat dan rasakan beratnya cokelat di tanganmu, setelah itu perhatikan dengan seksama warna dan tekstur cokelat. Cium aroma cokelat dan identifikasi aroma manis sekaligus pahit. Pikirkan dalam benakmu kelezatan dari cokelat tersebut.

Selanjutnya, gigit cokelat dan biarkan berada di lidahmu. Nikmati sensasinya dan rasakan bagimana cokelat itu meleleh di mulut. Biarkanlah pikiranmu hanya terpaku pada cokelat.

Baca juga:

Stres dapat Menyebabkan Siklus Mentruasi Jadi Tak Teratur

Ketika menelan cokelat, rasakan bagaimana lelehan cokelat masuk ke tenggorokanmu, dan nikmati rasa cokelat nan menyisa di mulut. Lakukanlah cara itu hingga gigitan cokelat terakhir. Apabila pikiran teralihkan oleh hal lain, coba kamu fokuskan kembali pada rasa serta sensasi cokelat.

Meditasi cokelat aman dilakukan setiap hari. Bahkan, apabila rutin melakukannya kamu bisa memperoleh manfaat maksimal. (Ryn)

Baca juga:

Tips Mencegah Stres Saat Mengemudi Mobil di Musim Hujan

#Kesehatan #Kesehatan Mental #Cokelat
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Bagikan