Kesehatan

Benarkah Stres Menghambat Penurunan Berat Badan? Ini Kata Dokter

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Rabu, 15 Juni 2022
Benarkah Stres Menghambat Penurunan Berat Badan? Ini Kata Dokter

Stres bisa menghambat penurunan berat badan (Foto: pexels/izhmam khan)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

BANYAK orang yang beranggapan apabila seseorang sedang stres maka berat badan bisa berkurang. Padahal, justru stres bisa membuat upaya penurunan berat badan kamu terhambat.

Hal tersebut dipaparkan oleh Dokter Spesialis Gizi dr. Shiela Stefani M.Gizi, Sp.GK, AIFOK, FINEM dari Ikatan Dokter Indonesia. Sheila mengatakan, bahwa proses penurunan berat badan dapat terganggu saat seseorang mengalami stres, karena hormon stres bisa menggangu metabolisme tubuh.

Kadar stres yang cukup tinggi bisa menghambat penurunan berat badan. Itulah mengapa seseorang yang memiliki banyak pikiran menjadi sulit untuk menurunkan berat badan, lantaran proses pembakaran kalorinya terganggu.

Baca juga:

Stres dapat Menyebabkan Siklus Mentruasi Jadi Tak Teratur

Proses penurunan berat badan dapat terganggu saat seseorang mengalami stres. (Foto: Pixabay/publicdomainpictures)

Untuk mengatasi rasa stres dan membakar kalori, Sheila menyarankan untuk berolahraga sebagai solusi yang efektif. "Itu win-win solution, olahraga membakar kalori dan juga bisa menurunkan stres," jelas Sheila seperti yang dikutip dari laman Antara.

Menurutnya, kendati tren diet meningkat, banyak masyarakat yang belum begitu paham tentang diet yang baik dan benar untuk tubuh. Hal itu menyebabkan banyak masyarakat melakukan diet yang salah.

Namun, dalam hal ini bukan berarti melakukan diet tidak boleh sama sekali. Tapi mengatur pola makan dan menjaga kandungan nutrisi adalah hal yang seharusnya dilakukan.

"Contohnya, memilih makanan sumber karbohidrat kompleks, sumber protein yang rendah lemak, menghindari lemak jenuh, serta mengonsumsi sayuran dan buah-buahan untuk melengkapi nutrisi tubuh, atau melakukan olahraga teratur supaya membakar banyak kalori dan mencegah metabolisme melambat, yang merupakan efek samping umum dari penurunan berat badan," jelas Sheila.

Baca juga:

Tips Mencegah Stres Saat Mengemudi Mobil di Musim Hujan

Jenis diet saat ini cukup beragam, tapi tidak semua cocok bagi tubuh tiap individu. Sheila mengajak masyarakat bahwa berkonsultasi dengan dokter pun menjadi suatu hal penting sebelum memulai diet.

Dokter bisa membantu untuk mengenali kondisi serta kebutuhan tubuh, sehingga diet menjadi hal yang menyehatkan, bukan justru malah menambah risiko penyakit. Selain itu, dokter pun akan memberikan rekomendasi seperti jenis suplemen yang bisa dikonsumsi untuk mendukung diet.

Menurut Sheila, diet yang aman ialah mengubah pola hidup menjadi lebih sehat secara bertahap. Dia menyarankan untuk membuat jadwal makan yang teratur, serta secara perlahan mengubah kebiasaan makan menjadi lebih sehat dari waktu ke waktu.

Jangan mengecek berat badan di timbangan setiap hari ketika sedang proses penurunan berat badan. (Foto: Unsplash/yunma)

Apabila terbiasa makan makanan yang digoreng, Sheila menyarankan untuk menguranginya secara perlahan, agar betul-betul terbiasa dan konsisten menjalaninya setiap hari.

"Bukan jadi tidak makan, tapi ubah ke jenis makanan lebih sehat. Jadwal harus teratur, kalau tidak teratur seperti skip sarapan yang terjadi saat siang makan jadi kalap dan berlebihan," jelasnya.

Tak hanya itu, Sheila pun menyarankan untuk tidak mengecek berat badan di timbangan setiap hari ketika sedang proses penurunan berat badan. Hal itu agar tidak timbul rasa stres. Cukup tentukan target yang diinginkan, dan cek berat badan seminggu sekali saat pagi dan sore. "Berat malam atau pagi pasti beda, pagi adalah berat paling ringan karena cairan relatif lebih sedikit," tutup Sheila. (Ryn)

Baca juga:

Paparan Tayangan Dewasa Bisa Membuat Anak Rentan Stres

#Kesehatan #Diet #Penurunan Berat Badan #Stres
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Indonesia
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Anggaran kesehatan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dialokasikan sebesar Rp 244 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Bagikan