Penambahan Kasus Aktif COVID-19 Solo Capai Tiga Digit Per Hari
Kamis, 10 Februari 2022 -
MerahPutih.com - Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Jawa Tengah mencatat angka kasus penularan COVID-19 di Solo terus mengalami peningkatan.
Bahkan, Satgas Penanganan COVID-19 Solo memprediksi kasus konfirmasi positif Corona di Solo bakal menembus 1.000 pada Kamis (10/2).
Baca Juga:
Yogyakarta Aktifkan Posko PPKM Mikro Berbasis RT Antisipasi Gelombang Omicron
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan, kasus corona di Solo terus mengalami peningkatan cepat. Penambahan mencapai tiga digit atau atas ratusan.
"Lonjakan kali ini lebih cepat dibandingkan varian Delta. Ini yang harus diwaspadai," katanya.
Ia mengatakan, jumlah kasus aktifnya hingga Selasa (8/2/), sudah di angka 692, kemudian bertambah 186 orang pada Kamis (9/2), sehingga totalnya 878. Melihat data tersebut tren persebarannya, dalam pekan ini bisa sampai 1.000 kasus.
"Saya minta pada masyarakat waspada dan tetap menerapkan prokes. Apabila sudah terdeteksi kasus, artinya sudah di hulu ke hilir, tinggal penanganan saja," kata dia.
Dikatakannya, terkait isolasi mandiri untuk warga positif COVID-19 tanpa gejala, ia menyebut hal itu menjadi beban tenaga kesehatan (nakes) di puskesmas karena harus melakukan pengawasan.
"Naiknya kasus corona menjadikan beban kerja nakes semakin berat. Kalau tidak bisa menjaga kesehatan bisa ikut terpapar," katanya.

Ia mencontohkan sebelum kasus naik, nakes hanya bertugas melakukan vaksinasi. Karena kasus corona naik, nakes sekarang juga melakukan tracing dan testing.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menambahkan, tempat isolasi terpusat (isoter) terdampak COVID-19 di Solo sudah ada di Ndalem Priyosuhartan dan Graha Wisata Niaga. Ndalem Priyosuhartan mampu menampung 41 orang dan Graha Wisata Niaga sekitar ratusan orang.
"Saat ini kedua lokasi isoter masih belum ditempati karena pasien melakukan isoman di rumah," tandasnya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo menemukan kasus empat pasien terpapar COVID-19 varian Omicron. Hal itu didasari dari Hasil uji sampel whole genome sequence (WGS) dirilis oleh Balai Laboratorium Kesehatan Jateng di Semarang pada akhir pekan lalu.
Baca Juga:
Kemenkes Sebut Pasien Dirawat akibat Omicron Tak Separah saat Gelombang Varian Delta