Kemenkes Sebut Pasien Dirawat akibat Omicron Tak Separah saat Gelombang Varian Delta


Kementerian Kesehatan. (Foto: MP/Dicke Prasetia)
MerahPutih.com - Kondisi beberapa wilayah di Pulau Jawa-Bali saat ini terus dipantau karena menjadi klaster awal lonjakan kasus COVID-19 nasional varian Omicron.
Gambaran terkini data konfirmasi kasus Omicron menunjukkan sudah melebihi puncak gelombang kasus Delta di beberapa daerah, seperti DKI Jakarta, Banten, dan Bali.
Jubir Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menuturkan, jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit belum menyamai puncak kasus Delta Juli-Agustus 2021 lalu.
Baca Juga:
Strategi Pemerintah Hadapi Ekonomi Anjlok Akibat Omicron
"Dengan menjaga fasilitas layanan kesehatan bisa tetap berjalan optimal di masa lonjakan kasus, pemerintah meyakini mampu memberikan layanan bagi pasien yang membutuhkan," kata Siti Nadia dalam keterangan persnya, Rabu (9/2).
Nadia menyebut, pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit karena Omicron berjumlah 9.364 atau setengah dari 18.824 pasien yang dirawat di puncak kasus Delta 2021 lalu.
Begitu juga dengan Banten yang mencatat konfirmasi 4.885 kasus per 6 Februari 2022, lebih tinggi dari kasus Delta yaitu 3.994 kasus.
Namun, pasien yang dirawat di RS berjumlah 966 orang, jauh lebih rendah dibanding pasien yang dirawat di puncak gelombang Delta, yaitu 4.268 orang.
Masih di periode yang sama, kasus konfirmasi di Bali sebanyak 2.031, sedikit lebih tinggi dari puncak Delta yaitu 1.910 kasus.
"Pasien yang dirawat sebanyak 948 orang, jauh lebih sedikit dari puncak Delta yaitu 2.263 kasus," jelas Nadia.
Nadia meminta, masyarakat agar tidak menjadikan kasus konfirmasi sebagai patokan, karena perawatan pasien di rumah sakit menjadi poin penting yang menjadi fokus saat ini.
"Meski kasus di beberapa daerah lebih tinggi dari Delta, pelayanan pasien rumah sakit harus tetap kondusif dan hanya untuk pasien sedang, berat, dan kritis," terang Nadia.
Baca Juga:
Pemerintah Diminta Belajar dari Pengalaman Hadapi Varian Delta Lawan Omicron
Nadia menyebut, kebijakan Kementerian Kesehatan untuk memprioritaskan pasien bergejala sedang, berat, dan kritis serta yang memiliki komorbid saja yang dirawat di rumah sakit akan mampu mengurangi beban pelayanan kesehatan hingga 70 persen.
"Melengkapi vaksinasi terutama bagi lansia dan yang memiliki komorbiditas sangat dianjurkan, karena akan mengurangi dampak terberat saat terinfeksi COVID-19."
"Selain itu menjaga protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) saat ini harus diperketat lagi demi mencegah penularan lebih jauh lagi," tegas Nadia.
Selain itu, pasien tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan yang tidak perlu masuk rumah sakit, bisa dirawat dengan melakukan isolasi mandiri dan konsultasi dengan dokter melalui layanan telemedisin yang terintegrasi dengan Kemenkes.
"Bekerja sama dengan penyedia layanan telemedisin, Kemenkes berkomitmen untuk memberikan layanan prima pada pasien isolasi mandiri di rumah dan menyiapkan obat gratis selama masa isolasi," terang Nadia.
Selain itu, bagi pasien OTG dan gejala ringan yang tidak memiliki ruangan untuk isolasi mandiri bisa melakukan isolasi terpusat di tempat yang sudah disediakan pemerintah seperti di RSDC Wisma Atlet, Rusun Nagrak, Ngawi, dan Pasar Rumput.
Pemerintah daerah lain di seluruh Indonesia juga telah mempersiapkan tempat isolasi terpusat di yang sebelumnya sudah pernah dipersiapkan menghadapi lonjakan kasus Delta 2021 lalu. (Knu)
Baca Juga:
Respons Istana Ada Wacana Tarik Rem Darurat Saat Kasus Omicron Meroket
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
