PBB Menyerah, Israel Kembali Tolak Bantuan Masuk Gaza

Minggu, 24 Maret 2024 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Israel meluncurkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas kelompok perlawanan Palestina, Hamas pada 7 Oktober. Lebih dari 32.100 warga Palestina, kebanyakan perempuan dan anak-anak, tewas di Gaza dan lebih dari 74.400 orang lainnya terluka.

Serangan tersebut juga menyebabkan kehancuran massal, pengungsian dan krisis kebutuhan pokok. Israel dituduh melakukan genosida dalam gugatan yang diajukan ke Mahkamah Internasional (ICJ).

Baca juga:

DK PBB Bakal Voting Resolusi Gaza Usulan AS, Perancis dan Gabungan Negara

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengaku badan dunia itu tidak memiliki kekuatan untuk menghentikan perang rezim Israel di Gaza.

"Anda tidak bisa melihat begitu banyak orang terbunuh, anda tidak dapat melihat terlalu banyak penderitaan tanpa perasaan frustrasi yang mendalam. Kami tidak memiliki kekuatan untuk menghentikan [perang di Gaza], saya mengimbau mereka yang berkuasa untuk melakukannya,” kata Guterres saat konferensi pers di El Arish Mesir di lansir Al Jazeera, Sabtu (24/3)

Sekjen PBB mengunjungi penyeberangan Rafah, antara Gaza dan Mesir, sebagai bagian dari perjalanan solidaritas tahunannya ke negara-negara Muslim selama bulan suci Ramadan. Perjalanannya tahun ini bertujuan untuk menyoroti penderitaan rakyat Palestina di Gaza”.

Guterres juga berbicara soal bantuan kemanusiaan yang ditimbun di sisi perbatasan Mesir dengan Gaza ketika rezim Israel terus melarang masuk bantuan tersebut ke Gaza.

"Lebih dari tragis. Ini adalah sebuah penghinaan moral," katanya.

Israel kembali melarang masuk bantuan ke Jalur Gaza utara untuk kedua kalinya pekan ini yang dibawa badan Pengungsi Palestina (UNRWA).

"Hari ini Otoritas Israel kembali melarang masuk konvoi UNRWA yang membawa pasokan makanan yang sangat dibutuhkan ke wilayah utara, di mana warganya berada di ambang kelaparan,” kata Komisaris Jenderal Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini.

Ia menegaskan, terakhir kali UNRWA mengirim bantuan makanan ke wilayah utara hampir dua bulan lalu.

"Saya sudah berkali-kali katakan: ini adalah kelaparan akibat ulah manusia dan bencana kelaparan yang masih bisa dihindari," katanya dikutip Antara. (*)

Baca juga:

Pertemuan Uni Eropa Bahas Skenario Pascaperang di Gaza

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan