Novel Ungkap Keganjilan di Rumahnya Sebelum Diserang Air Keras

Kamis, 30 April 2020 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengaku curiga karena merasa rumahnya sempat dipantau orang tidak dikenal (OTK).

Hal ini sebelum ia diserang oleh dua pelaku yang diduga oknum anggota Brimob, Rahmad Kadir dan Ronny Bugis. Menurut Novel, dia dipantau sejak dua minggu sebelum teror air keras berlangsung.

Baca Juga

Disebut Matanya Rusak Gegara Disiram Air Aki, Novel tidak Terima

"Jadi, di depan rumah saya ada sungai posisi pengamatan ini ada di seberang rumah saya. Dan juga ada beberapa kendaraan dan mobil yang mencurigakan, itu (foto) mobilnya sudah saya berikan (ke polisi) ," ujar Novel saat bersaksi di sidang penyerang air keras dirinya di PN Jakarta Utara, Kamis (30/4).

Novel menyebut bukti foto-foto orang melakukan pengamatan di depan rumahnya itu juga sudah diserahkan oleh Polda Metro Jaya. Menurut Novel, wajah orang yang sedang memantau pergerakan Novel di foto itu jelas kelihatan.

Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. (Foto: merahputih.com/Ponco Sulaksono)
Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. (Foto: merahputih.com/Ponco Sulaksono)

Selain itu, di persidangan Novel juga mengaku sebelum adanya teror air keras ini dia kerap mendapatkan teror-teror. Teror itu diberikan saat dia sedang menangani kasus korupsi.

"Emang gini yang mulia, ketika saya gunakan sepeda motor ke kantor, saya pernah ditabrak di waktu berbeda. Dan ancaman-ancaman dalam perkara itu banyak sekali saya terima yang mulia," jelas Novel.

"Jadi ketika alami hal itu saya hati-hati, iya tentunya berbeda ketika saya mengalami hal ini," tutur Novel.

Novel menceritakan kondisi mata kirinya yang buta 100 persen. Menurutnya, itu dikarenakan teror siraman air keras pada tahun 2017.

"Saat ini kondisi mata saya yang kiri sampai sekarang tidak bisa lihat sama sekali tapi kalau mata kanan penglihatan saya 50 persen tak bisa lihat," kata Novel.

Novel juga menceritakan kepada majelis hakim soal pengobatannya selama beberapa tahun terakhir. Baik di dalam maupun luar negeri.

Dia menuturkan sejak awal tersiram cairan air keras oleh orang tak dikenal, sudah beberapa rumah sakit disambangi, mulai dari RS Mitra, Jakarta Eye Center, dan rumah sakit di Singapura.

"Saya di Singapura menjalani operasi dengan menggunakan gigi taring saya, dengan membuat jaringan yang rusak, namun hasilnya memang tidak dapat melihat," jelas Novel.

Baca Juga

Novel Singgung Nama Tito Karnavian di Sidang Teror Air Keras

Dari tingkat keparahan matanya saat ini, Novel menegaskan bahwa cairan yang disiram kepadanya bukanlah air accu seperti sempat ramai diperbincangkan.

Menurut Novel, cairan tersebut adalah air keras. Itu bisa dibuktikan dengan rekam medisnya selama menjalani pengobatan.

"Saya terasa seperti terbakar di wajah saya, jadi saya ingin sampaikan ini bukan air accu, saya ada dengan bukti-buktinya," kata Novel. (Knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan