Mulai Terapkan AI, BPJS Kesehatan Akui Masih Terkendala SDM

Kamis, 07 Maret 2024 - Wisnu Cipto

MerahPutih.com - Teknologi Artificial Intellegence (AI) kini telah menembus segala lini. Demi mengikuti trens perkembangan teknologi, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mulai merambah dunia AI dalam layanannya.

"Saat ini BPJS Kesehatan telah memanfaatkan teknologi dalam penyelenggaraan Program JKN. Langkah tersebut diambil untuk membuka akses layanan bagi peserta JKN saat ingin mendapatkan pelayanan baik di kantor cabang maupun di fasilitas kesehatan," kata Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan Lily Kresnowati, di Nusa Dua, Bali, Kamis (7/3).

Baca juga:

BPJS Kesehatan Pastikan Tanggung KPPS yang 'Tumbang'

Menurut dia, perkembangan teknologi telah menjanjikan meningkatkan efisiensi operasional, khususnya bagi penyelenggara jaminan sosial kesehatan. Pemanfaatan teknologi AI bisa membawa manfaat dan meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat, kata Lily menambahkan.

"Di sisi pelayanan, BPJS Kesehatan lebih dulu telah memanfaatkan teknologi dalam memberikan layanan bagi peserta. Optimalisasi Aplikasi Mobile JKN misalnya, adanya fitur baru seperti telekonsultasi, skrining riwayat kesehatan, antrean online hingga fitur i-Care JKN, diyakini mampu menjadi solusi atas pelayanan yang diakses peserta," katanya, dilansir dari Antara.

BPJS Kesehatan juga memiliki layanan administrasi non-tatap muka berbasis digital, antara lain melalui Whatsapp (PANDAWA), Chat Asisstant JKN (CHIKA), Voice Interactive JKN (VIKA) hingga BPJS Kesehatan Care Center 165.

"Berbagi inovasi yang dihadirkan berdasarkan customer journey. Ini kami lihat bagaimana inovasi yang kami hadirkan bisa mengakomodasi semua kebutuhan masyarakat," imbuh Lily.

Baca juga:

92 Persen Penduduk Indonesia Telah Dilindungi BPJS Kesehatan

Di sisi internal, Lily menyebut BPJS Kesehatan ikut memanfaatkan teknologi untuk menyimpan dan berbagai informasi regulasi. Saat ini fitur tersebut digunakan pada aplikasi regulasi yang memudahkan pengguna dalam mencari kebutuhan produk regulasi berdasarkan kata kunci.

Meskipun begitu, lanjut Lily, penerapan teknologi AI juga menimbulkan beberapa tantangan, antara lain kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang ahli. BPJS Kesehatan telah memulai langkah-langkah untuk mengatasi tantangan melalui program pelatihan bagi Duta BPJS Kesehatan, kolaborasi dengan lembaga pendidikan, dan menggandeng konsultan eksternal, untuk mendapatkan wawasan baru.

"Tantangan lainnya adalah pemahaman yang terbatas tentang AI di kalangan stakeholder. Untuk mengatasi masalah ini, BPJS Kesehatan secara aktif melakukan sosialisasi terhadap seluruh stakeholder, termasuk bagi lembaga pendidikan," tandas petinggi perusahaan pelat merah itu. (*)

Baca juga:

Peran Teknologi AI untuk Tingkatkan Kinerja dan Efisiensi Biaya

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan