Mulai Terapkan AI, BPJS Kesehatan Akui Masih Terkendala SDM


BPJS Kesehatan Palembang buka layanan JKN keliling (ANTARA/HO/23)
MerahPutih.com - Teknologi Artificial Intellegence (AI) kini telah menembus segala lini. Demi mengikuti trens perkembangan teknologi, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mulai merambah dunia AI dalam layanannya.
"Saat ini BPJS Kesehatan telah memanfaatkan teknologi dalam penyelenggaraan Program JKN. Langkah tersebut diambil untuk membuka akses layanan bagi peserta JKN saat ingin mendapatkan pelayanan baik di kantor cabang maupun di fasilitas kesehatan," kata Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan Lily Kresnowati, di Nusa Dua, Bali, Kamis (7/3).
Baca juga:
Menurut dia, perkembangan teknologi telah menjanjikan meningkatkan efisiensi operasional, khususnya bagi penyelenggara jaminan sosial kesehatan. Pemanfaatan teknologi AI bisa membawa manfaat dan meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat, kata Lily menambahkan.
"Di sisi pelayanan, BPJS Kesehatan lebih dulu telah memanfaatkan teknologi dalam memberikan layanan bagi peserta. Optimalisasi Aplikasi Mobile JKN misalnya, adanya fitur baru seperti telekonsultasi, skrining riwayat kesehatan, antrean online hingga fitur i-Care JKN, diyakini mampu menjadi solusi atas pelayanan yang diakses peserta," katanya, dilansir dari Antara.
BPJS Kesehatan juga memiliki layanan administrasi non-tatap muka berbasis digital, antara lain melalui Whatsapp (PANDAWA), Chat Asisstant JKN (CHIKA), Voice Interactive JKN (VIKA) hingga BPJS Kesehatan Care Center 165.
"Berbagi inovasi yang dihadirkan berdasarkan customer journey. Ini kami lihat bagaimana inovasi yang kami hadirkan bisa mengakomodasi semua kebutuhan masyarakat," imbuh Lily.
Baca juga:
92 Persen Penduduk Indonesia Telah Dilindungi BPJS Kesehatan
Di sisi internal, Lily menyebut BPJS Kesehatan ikut memanfaatkan teknologi untuk menyimpan dan berbagai informasi regulasi. Saat ini fitur tersebut digunakan pada aplikasi regulasi yang memudahkan pengguna dalam mencari kebutuhan produk regulasi berdasarkan kata kunci.
Meskipun begitu, lanjut Lily, penerapan teknologi AI juga menimbulkan beberapa tantangan, antara lain kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang ahli. BPJS Kesehatan telah memulai langkah-langkah untuk mengatasi tantangan melalui program pelatihan bagi Duta BPJS Kesehatan, kolaborasi dengan lembaga pendidikan, dan menggandeng konsultan eksternal, untuk mendapatkan wawasan baru.
"Tantangan lainnya adalah pemahaman yang terbatas tentang AI di kalangan stakeholder. Untuk mengatasi masalah ini, BPJS Kesehatan secara aktif melakukan sosialisasi terhadap seluruh stakeholder, termasuk bagi lembaga pendidikan," tandas petinggi perusahaan pelat merah itu. (*)
Baca juga:
Peran Teknologi AI untuk Tingkatkan Kinerja dan Efisiensi Biaya
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Skrining BPJS Kesehatan Kini Wajib, Ini Cara Daftarnya Secara Online

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran

Cara Skrining Kesehatan BPJS Secara Online Lewat Aplikasi JKN dan Website

Pemerintah Kurangi Beban Pengeluaran Industri Padat Karya, Kurangi Iuran BPJS Ketenagakerjaan

7,3 Juta Peserta Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional Dinonaktifkan, Masih Bisahkan Akses Layanan?

3 Syarat Warga Miskin di Luar DTSEN bisa Aktifkan Ulang Status PBI JKN

Status 7,3 Juta PBI JKN Dinonaktifkan, Dirut BPJS Kesehatan Ikuti Instruksi Presiden

Pemprov DKI Bakal Berikan Subsidi Hewan Saat Berobat, Bukan Iuran Seperti BPJS Kesehatan

Gelar PESIAR untuk Warga Belum Masuk JKN, BPJS Kesehatan Solo Gandeng 67 Agen Swasta
