Meta Izinkan Trump Kembali ke Facebook dan Instagram

Kamis, 26 Januari 2023 - Andrew Francois

RAKSASA media sosial Facebook dan Instagram diketahui melarang mantan presiden AS Donald Trump menggunakan platform mereka menyusul serangan mematikan pada 6 Januari 2021 di Capitol. Saat itu, massa pendukung Trump menyerang gedung Capitol AS di Washington menyusul kekalahan sang mantan presiden pada penghitungan suara pilpres.

Namun, Meta baru saja mengumumkan pada Rabu (25/1), bahwa mereka akan memungkinkan sang mantan presiden kembali ke Facebook dan Instagram. Dalam sebuah unggahan blog, Meta mengungkapkan bahwa mereka akan mengaktifkan kembali akun Trump dalam beberapa minggu ke depan.

Bagaimanapun, bila Trump sekali lagi melanggar kebijakan konten Meta, perusahaan mengatakan bahwa akunnya akan dikenakan penangguhan tambahan, mulai dari satu bulan hingga dua tahun, tergantung pada tingkat pelanggarannya.

Baca juga:

Ivana Merupakan Sosok Berjasa di Balik Kesuksesan Donald Trump

Donal Trump kalah pada pilres AS 2020. (Foto: Twitter/@realDonaldTrump)

"Sebagai aturan umum, kami tidak ingin menghalangi debat terbuka, publik, dan demokratis di platform Meta, terutama dalam konteks pemilihan di masyarakat demokratis seperti Amerika Serikat. Masyarakat harus dapat mendengar apa yang dikatakan politisi mereka, yang baik dan yang buruk, sehingga mereka dapat membuat pilihan berdasarkan informasi di kota suara," kata Vice President of Global Affairs Meta Nick Clegg.

Trump dilarang dari Facebook dan Instagram setelah serangan maut 6 Januari di Capitol dua tahun lalu. Saat itu, CEO Meta Mark Zuckerberg mengatakan Trump diskors karena memprovokasi kekerasan dan memuji tindakan para perusuh.

Meta adalah salah satu platform pertama yang melarang sang mantan presiden itu untuk menggunakan media sosial. Perusahaan itu juga secara efektif menghapus semua akunnya dari layanan media sosial arus utama.

Baca juga:

Elon Musk Berencana Mengembalikan Akun Twitter Donald Trump

Trump malah memprovokasi kerusuhan di Capitol, AS. (Foto: Twitter/@realDonaldTrump)

Pada awalnya, Meta melarang Trump tanpa batas waktu, tetapi perusahaan kemudian merevisi keputusan tersebut setelah menerima panduan dari Dewan Pengawas, panel ahli internal yang menyarankan keputusan moderasi konten perusahaan.

Dewan berargumen bahwa larangan tanpa batas tidak panas dan meminta Meta untuk menyiapkan kebijakan baru yang mengatur ucapan berbahaya dari tokoh masyarakat. Pada Juni 2021, Clegg mengumumkan bahwa penangguhan akun media sosial Trump akan berlangsung selama dua tahun.

Dalam sebuah unggahan, Clegg juga mengatakan bahwa perusahaan akan meluncurkan serangkaian sanski ketat dan cepat yang akan dipicu bila Trump melakukan pelanggaran lebih lanjut di masa mendatang, bahkan kemungkinan untuk menghapus permanen halaman dan akunnya. (waf)

Baca juga:

Donald Trump Ingin Starbucks Diboikot

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan