Elon Musk Berencana Mengembalikan Akun Twitter Donald Trump


Melarang ban secara permanen. (Foto: Instagram@elonmusk)
ELON Musk agaknya berbaik hati terhadap Donald Trump. Musk yang membeli twitter senilai USD 44 miliar atau sekitar Rp 639 triliun mengatakan akan mengembalikan akun Twitter Donald Trump. Akun presiden AS ke-45 itu diblokir pada 8 Januari 2021 karena risiko penghasutan kekerasan lebih lanjut. Saat itu Jack Dorsey masih menjadi CEO Twitter.
"Saya belum memiliki Twitter, jadi ini belum pasti terjadi. Saya kira, nanti saya akan mengembalikan akunnya," kata Musk, dilansir The Verge, Selasa (10/5).
Saat berbicara dalam konferensi Financial Times, ia mengatakan bahwa dirinya dan Jack Dorsey meyakini blokir permanen seharusnya sangat jarang dan hanya boleh untuk akun yang menjalankan bot atau menyebarkan spam. Menurut Musk, larangan terhadap Trump di Twitter merupakan kesalahan karena mengasingkan sebagian besar wilayah dan pada akhirnya tidak menyertakan Trump dalam bersuara.
Baca juga:

"Jika ada tweet yang salah dan buruk, itu harus dihapus atau dibuat tidak terlihat, bukan larangan permanen. Saya rasa blokir permanen adalah mengecilkan kepercayaan di Twitter sebagai tempat semua orang bisa berbicara," katanya.
Twitter memblokir Trump secara permanen tidak lama setelah peristiwa kerusuhan Capitol pada 6 Januari 2021. Cuitannya dinilai memicu kekerasan jika presiden saat itu diizinkan tetap berada di jejaring sosial. Layanan lainnya seperti Facebook dan Youtube, juga melakukan ban terhadap Trump.
Mengutip laman Variety, Rabu (10/5), tahun lalu, Trump membentuk Trump Media & Technology Group dan mempekerjakan mantan anggota Kongres GOP Devin Nunes sebagai CEO. Pada Februari 2022, perusahaannya meluncurkan media sosial Truth Social, mirip seperti twitter yang mengklaim bebas dari diskriminasi politik. Musk pun ingin Twitter secara ketat mengikuti prinsip-prinsip kebebasan berbicara.
Baca juga:

"Satu-satunya hal yang lebih buruk daripada Twitter melarang orang-orang seperti Donald Trump adalah tekanan yang akan terjadi di media sosial lainnya, seperti Facebook, untuk membiarkan mereka kembali juga," demikian komentar CEO of Media Matters Angelo Carusone terhadap Musk.
Semenjak membeli Twitter, Musk telah menyiapkan berbagai rencana sambil menunggu tinjauan peraturan dan pemegang saham. CEO Tesla dan SpaceX itu juga ingin menaikkan pendapatan Twitter menjadi lima kali lipat, yakni sekitar USD 26,4 miliar atau sekitar Rp 382 triliun pada 2028. Angka ini meningkat sebanyak USD 5 miliar atau sekitar Rp 72 triliun di 2021.
Tak hanya itu, Musk juga ingin menaikkan arus kas perusahaan menjadi USD 3,2 miliar atau sekitar Rp 46 triliun pada 2025 dan USD 9,4 miliar atau sekitar Rp 136 triliun pada 2028. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda

Astrid Kuya Ceritakan Penjarahan Rumahnya, Banyak Anak Sekolah Ikut

Melaju ke Semifinal AS Terbuka, Novak Djokovic Joget ‘Soda Pop’ dari KPop Demon Hunters’ sebagai Hadiah Ultah sang Putri

Kebetulan Banget nih, Candice Bergen, Ibu Chloe Malle, Pernah Perankan Editor Vogue

Aging Gracefully ala Maia Estianty, Cara Menua dengan Bahagia

Ini nih, Sosok CEO APR Kim Byung-hoon yang Digosipkan Menikah dengan Suzy, Mirip Song Joong-ki

Beda Tipis Frugal dan Irit, Bill Gates Pakai Ponsel Pemberian Orang

Taylor Swift dan Travis Kelce Tunangan, Dilamar di Taman Penuh Bunga dengan Cincin Berlian

Taylor Swift dan Travis Kelce Resmi Bertunangan, Umumkan lewat Foto-Foto di Media Sosial

Akhirnya, Rowoon Resmi Masuk Wamil Oktober
