Rencana Elon Musk Setelah Membeli Twitter

ELON Musk nampaknya sudah menyiapkan berbagai strategi setelah membeli Twitter seharga USD 44 miliar atau sekitar Rp 635 triliun beberapa waktu lalu. Salah satunya ingin meningkatkan pendapatkan Twitter sebanyak lima kali lipat.

Mengutip laman New York Times, Jumat (6/5), pernyataan tersebut disampaikan Musk lewat presentasi kepada investor bahwa pendapatkan diproyeksikan naik menjadi USD 26,4 miliar atau sekitar Rp 382 triliun pada 2028. Angka ini meningkat sebanyak USD 5 miliar atau sekitar Rp 72 triliun di 2021.

Komposisi yang ditargetkan CEO Tesla ini berasal 45 persen dari iklan, atau senilai USD 12 miliar (sekitar Rp 173 triliun) paada 2028 dan langganan senilai USD 10 miliar atau sekitar Rp 144 triliun. Selain itu, Musk ingin Twitter menghasilkan USD 15 juta atau sekitar Rp Rp 217 miliar dari bisnis pembayaran pada 2023, yang akan tumbh menjadi USD 1,3 miliar atau sekitar Rp 18,8 triliun di 2028.

Baca juga:

Elon Musk Masuk Jajaran Dewan Direksi Twitter

Tak hanya itu, Musk juga ingin menaikkan arus kas perusahaan menjadi USD 3,2 miliar atau sekitar Rp 46 triliun pada 2025 dan USD 9,4 miliar atau sekitar Rp 136 triliun pada 2028.

Bisnis pembayaran Twiter saat ini, menurut dokumen tersebut, mencakup pemberian tip dan belanja. Ada spekulasi bahwa Musk akan memperkenalkan kemampuan pembayaran ke Twitter karena ia membantu mempopulerkan PayPal.

Dengan semua rencana ini, Musk mengantisipasi bahwa ia dapat meningkatkan pendapatan rata-rata per pengguna Twitter menjadi USD 30,22 atau sekitar Rp 438 ribu pada 2028, yang tadinya hanya USD 24,83 atau sekitar Rp 360 ribu.

Musk juga memperkirakan jumlah total pengguna Twitter akan tumbuh dari 217 juta pada akhir tahun lalu, menjadi hampir 600 juta pada 2025 dan 931 juta enam tahun dari sekarang. Sebagian besar pertumbuhan itu akan datang dari bisnis yang didukung iklan Twitter, termasuk Twitter Blue. Elon Musk juga ingin jumlah pengguna dari layanan Twitter Blue menjadi 69 juta pengguna pada 2025.

Baca juga:

Elon Musk Bakal Jadi CEO Twitter untuk Sementara

Musk juga berjanji akan merevitalisasi perusahaan dan menaikkan jumlah pengguna dengan membasmi akun bot spam dan mengurangi moderasi konten agar mendukung kebebasan berbicara.

Jumlah karyawan setelah kepemilikan Musk juga akan naik menjadi 11.072 orang pada 2025, dari jumlah sekarang sekitar 7.500 orang. Namun, Musk memperkirakan jumlahnya akan berfluktuasi, meningkat menjadi 9.225 karyawan pada 2022, kemudian turun menjadi 8.332 pada 2023. Biaya kompensasi berbasis saham juga diperkirakan akan meningkat menjadi lebih dari USD 3 miliar atau sekitar Rp 43 triliun di 2028. (and)

Baca juga:

Elon Musk Bakal Ubah Kantor Twitter Jadi Rumah untuk Tunawisma?