Meta Izinkan Trump Kembali ke Facebook dan Instagram


Akun dikembalikan mengingat Trump akan maju untuk pilres 2024. (Foto: Twitter/@realDonaldTrump)
RAKSASA media sosial Facebook dan Instagram diketahui melarang mantan presiden AS Donald Trump menggunakan platform mereka menyusul serangan mematikan pada 6 Januari 2021 di Capitol. Saat itu, massa pendukung Trump menyerang gedung Capitol AS di Washington menyusul kekalahan sang mantan presiden pada penghitungan suara pilpres.
Namun, Meta baru saja mengumumkan pada Rabu (25/1), bahwa mereka akan memungkinkan sang mantan presiden kembali ke Facebook dan Instagram. Dalam sebuah unggahan blog, Meta mengungkapkan bahwa mereka akan mengaktifkan kembali akun Trump dalam beberapa minggu ke depan.
Bagaimanapun, bila Trump sekali lagi melanggar kebijakan konten Meta, perusahaan mengatakan bahwa akunnya akan dikenakan penangguhan tambahan, mulai dari satu bulan hingga dua tahun, tergantung pada tingkat pelanggarannya.
Baca juga:
Ivana Merupakan Sosok Berjasa di Balik Kesuksesan Donald Trump

"Sebagai aturan umum, kami tidak ingin menghalangi debat terbuka, publik, dan demokratis di platform Meta, terutama dalam konteks pemilihan di masyarakat demokratis seperti Amerika Serikat. Masyarakat harus dapat mendengar apa yang dikatakan politisi mereka, yang baik dan yang buruk, sehingga mereka dapat membuat pilihan berdasarkan informasi di kota suara," kata Vice President of Global Affairs Meta Nick Clegg.
Trump dilarang dari Facebook dan Instagram setelah serangan maut 6 Januari di Capitol dua tahun lalu. Saat itu, CEO Meta Mark Zuckerberg mengatakan Trump diskors karena memprovokasi kekerasan dan memuji tindakan para perusuh.
Meta adalah salah satu platform pertama yang melarang sang mantan presiden itu untuk menggunakan media sosial. Perusahaan itu juga secara efektif menghapus semua akunnya dari layanan media sosial arus utama.
Baca juga:
Elon Musk Berencana Mengembalikan Akun Twitter Donald Trump

Pada awalnya, Meta melarang Trump tanpa batas waktu, tetapi perusahaan kemudian merevisi keputusan tersebut setelah menerima panduan dari Dewan Pengawas, panel ahli internal yang menyarankan keputusan moderasi konten perusahaan.
Dewan berargumen bahwa larangan tanpa batas tidak panas dan meminta Meta untuk menyiapkan kebijakan baru yang mengatur ucapan berbahaya dari tokoh masyarakat. Pada Juni 2021, Clegg mengumumkan bahwa penangguhan akun media sosial Trump akan berlangsung selama dua tahun.
Dalam sebuah unggahan, Clegg juga mengatakan bahwa perusahaan akan meluncurkan serangkaian sanski ketat dan cepat yang akan dipicu bila Trump melakukan pelanggaran lebih lanjut di masa mendatang, bahkan kemungkinan untuk menghapus permanen halaman dan akunnya. (waf)
Baca juga:
Donald Trump Ingin Starbucks Diboikot
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Sempat Disebut Meninggal Akibat Kebakaran, Istri Eks PM Nepal Masih Hidup, Dirawat Intensif

Presiden Nepal Yakinkan Semua Pihak, Tuntutan Pengunjuk Rasa Akan Dipenuhi

Hubungan Donald Trump-Benjamin Netanyahu Makin Renggang Usai Presiden AS Sebut Serangan Israel ke Doha 'Tindakan Ceroboh'

Profil Charlie Kirk, Politisi AS yang Ditembak hingga Tewas saat Berpidato di Utah

Geger, Influencer Pendukung Trump Charlie Kirk Ditembak di Leher, Timbulkan Kepanikan

Klarifikasi Unggahan Anaknya Soal Lengserkan CIA, Menkeu Purbaya: Dia Anak Kecil, Tak Tau Apa-Apa

19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur

Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang

Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas

Hakim Batalkan Kebijkan Pemotongan Dana untuk Harvard oleh Donald Trump, Pemerintah akan Ajukan Banding
