Memasuki New Normal Pelatihan Kerja Tatap Muka Sudah Digelar

Rabu, 17 Juni 2020 - P Suryo R

BALAI Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta memulai kembali pelatihan kerja dan ketrampilan bagi generasi muda. Pelatihan ini memiliki peran penting dalam mengembangkan ketrampilan pada masyarakat.

Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman Hardo Kiswoyo mengatakan kegiatan ini dijalankan dengan menggunakan SOP New normal baik bagi peserta maupun pada instruktur.


Baca Juga:

Orangtua Wajib Melakukan Hal Ini saat Anak Kembali Bersekolah

las
Mengelas adalah salah satu ketrampilan yang diajarkan di BLK. (Foto: Unsplash/Spencer Davis)


"Kami buka kembali kegiatan ini karena sangat strategis untuk menyiapkan tenaga kerja siap pakai yang bisa mandiri untuk menciptakan lapangan kerja di masa normal baru," jelas Hardo saat kunjungan ke kantor BLK Sleman, Selasa (16/05).

Keterampilan kerja yang mulai diajarkan antara lain rias pengantin, pengoperasian mesin bubut, pengecatan dengan teknik semprot, teknisi telepon seluler, listrik bangunan sederhana dan pengelasan SMAW/las listrik.

"Harapannya dari pelatihan ini dapat melahirkan tenaga kerja kreatif dan mandiri, terutama di masa normal baru," katanya.

Pelatihan ini merupakan kegiatan awal sejak masuk masa PSBB sejak Maret 2020. Kepala UPT BLK Sleman Rina Pandu Pertiwi mengatakan, pelatihan dilaksanakan selama 33 hari umumnya dan untuk las listrik 43 hari, dengan instruktur dari BLK Sleman.

Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk dari kegiatan masyarakat dalam menghadapi situasi dan kondisi pandemi ini. Bukti bahwa masyarakat mampu berdamai dengan COVID-19 dan tidak cengeng dalam menghadapinya.


Baca Juga:

Masker Jadi Aksesori Wajib, ini Tips Padu Padannya

kerja
Balai Latihan Kerja menyiapkan masyarakat menjadi tenaga kerja yang trampil dan mandiri. (Foto: Unsplash/Ivan Henao)


Ditahap awal ini jumlah pesertanya 96 orang. Dengan rincian dari Sleman 87 orang, Semarang satu orang, Kota Yogyakarta satu orang, Temanggung satu orang, Jakarta Timur satu orang, Bantul dua orang, Gunung Kidul satu orang, Lampung satu orang.

Protokol kesehatan harus dijalankan oleh para peserta pelatihan. Seperti wajib memakai masker baik sejak berangkat dari rumah maupun saat pelatihan. Kemudian semua orang yang ada di BLK wajib mencuci tangan di tempat yang sudah disediakan pintu-pintu masuk bengkel.

Petugas akan mengukur suhu tubuh peserta. Bila suhu di atas 37,5 maka diminta istirahat dahulu. Selang beberapa akan diukur kembali, bila tidak ada perubahan suhu maka diminta istirahat di rumah dahulu .

"Sementara untuk instruktur juga dilengkapi dengan masker, face shield dan sarung tangan," katanya. (*)


Baca Juga:

Social Bubbles, Cara Nongkrong Aman di Tengah Pandemi


Tulisan dari Teresa Ika, kontributor merahputih.com untuk wilayah DI Yogyakarta dan sekitarnya.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan