Memasuki New Normal Pelatihan Kerja Tatap Muka Sudah Digelar


New normal tetap membuka kesempatan pada tenaga kerja yang trampil dan mandiri. (Foto: Unsplash/Adrian Deweerdt)
BALAI Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta memulai kembali pelatihan kerja dan ketrampilan bagi generasi muda. Pelatihan ini memiliki peran penting dalam mengembangkan ketrampilan pada masyarakat.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman Hardo Kiswoyo mengatakan kegiatan ini dijalankan dengan menggunakan SOP New normal baik bagi peserta maupun pada instruktur.
Baca Juga:Orangtua Wajib Melakukan Hal Ini saat Anak Kembali Bersekolah

"Kami buka kembali kegiatan ini karena sangat strategis untuk menyiapkan tenaga kerja siap pakai yang bisa mandiri untuk menciptakan lapangan kerja di masa normal baru," jelas Hardo saat kunjungan ke kantor BLK Sleman, Selasa (16/05).
Keterampilan kerja yang mulai diajarkan antara lain rias pengantin, pengoperasian mesin bubut, pengecatan dengan teknik semprot, teknisi telepon seluler, listrik bangunan sederhana dan pengelasan SMAW/las listrik.
"Harapannya dari pelatihan ini dapat melahirkan tenaga kerja kreatif dan mandiri, terutama di masa normal baru," katanya.
Pelatihan ini merupakan kegiatan awal sejak masuk masa PSBB sejak Maret 2020. Kepala UPT BLK Sleman Rina Pandu Pertiwi mengatakan, pelatihan dilaksanakan selama 33 hari umumnya dan untuk las listrik 43 hari, dengan instruktur dari BLK Sleman.
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk dari kegiatan masyarakat dalam menghadapi situasi dan kondisi pandemi ini. Bukti bahwa masyarakat mampu berdamai dengan COVID-19 dan tidak cengeng dalam menghadapinya.
Baca Juga:

Ditahap awal ini jumlah pesertanya 96 orang. Dengan rincian dari Sleman 87 orang, Semarang satu orang, Kota Yogyakarta satu orang, Temanggung satu orang, Jakarta Timur satu orang, Bantul dua orang, Gunung Kidul satu orang, Lampung satu orang.
Protokol kesehatan harus dijalankan oleh para peserta pelatihan. Seperti wajib memakai masker baik sejak berangkat dari rumah maupun saat pelatihan. Kemudian semua orang yang ada di BLK wajib mencuci tangan di tempat yang sudah disediakan pintu-pintu masuk bengkel.
Petugas akan mengukur suhu tubuh peserta. Bila suhu di atas 37,5 maka diminta istirahat dahulu. Selang beberapa akan diukur kembali, bila tidak ada perubahan suhu maka diminta istirahat di rumah dahulu .
"Sementara untuk instruktur juga dilengkapi dengan masker, face shield dan sarung tangan," katanya. (*)
Baca Juga:
Tulisan dari Teresa Ika, kontributor merahputih.com untuk wilayah DI Yogyakarta dan sekitarnya.
Bagikan
Patricia Pur Dara Vicka
Berita Terkait
Ada Perjanjian IEU-CEPA, Anak Muda Indonesia Berpeluang Besar Kerja di Uni Eropa

Miliki Anggaran Paling Besar Dibanding Lembaga Negara, Program Makan Bergizi Gratis Serap 600 Ribu Tenaga Kerja

Paket Stimulus Ekonomi 8+4+5 Yang Diklaim Bakal Serap Tenaga Kerja dan Beri Jaminan Kontrak Kerja

Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh

KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi

Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

Adian Napitupulu Ajak Koleganya di DPR Verifikasi Data Ekonomi dan Lapangan Kerja Pidato Prabowo
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
