KRI Nanggala 402 Diduga Tenggelam di Palung 850 Meter

Minggu, 25 April 2021 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - Posisi kapal selam KRI Nanggala 402 diprediksi berada di kedalaman 850 meter.

Hal itu berdasarkan barang-barang diduga dari KRI Nanggala 402 yang ditemukan di sebuah palung laut berkedalaman 850 meter.

Adapun lokasi temuan serpihan barang itu berada di sekitar dua mil laut sebelah utara dari titik kapal dilaporkan hilang.

Baca Juga:

Petugas Gabungan Temukan Barang-Barang yang Identik dengan KRI Nanggala-402

Posisi kedalaman 850 meter ini menyulitkan pengangkatan menggunakan kapal selam atau mengerahkan ROV (remotely operated underwater vehicle).

"Karena sampai dalam 700-800 meter tentu akan terjadi keretakan di kapal selam itu," ujar Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono kepada wartawan yang dikutip Minggu (25/4).

Ia menduga, ada keretakan besar sehingga air laut sudah masuk ke dalam kapal selam, tetapi bisa jadi belum semuanya masuk.

Sebab, ada pembagian kompartemen di dalam kapal.

"Air (yang masuk) kemungkinan ada, tapi ada kemungkinan ada bagian kabin yang air tidak masuk. Air itu bisa ada bagian enggak masuk. Jadi di dalam ruang itu di bagi kompartemen," katanya.

Sehingga, menurut Yudo, pihaknya akan mengerahkan kapal untuk melakukan evakuasi terhadap para ABK yang dimungkinkan masih dalam kondisi selamat.

"Tetap dengan kesulitan ini, kami tetap melakukan prosedur untuk pengangkatan atau evakuasi berikutnya," ungkap Yudo.

Meski telah dinyatakan subsunk, tetapi TNI belum bisa memastikan bagaimana kondisi terkini 53 awak KRI Nanggala 402.

"Karena belum ketemu untuk salah satu korban, jadi kita tidak bisa menduga-duga seberapa kondisi korban dan sebagainya," tutur Yudo.

Dokumentasi anggota TNI AL melakukan penghormatan ketika kapal selam KRI Nanggala-402 tiba di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jatim, Senin (6-2-2012). Kapal selam tersebut kembali bergabung dengan TNI AL usai menjalani perbaikan menyeluruh di galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Okpo, Korea Selatan. ANTARA FOTO/M. Risyal Hidayat/rwa.
Dokumentasi anggota TNI AL melakukan penghormatan ketika kapal selam KRI Nanggala-402 tiba di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jatim, Senin (6-2-2012). Kapal selam tersebut kembali bergabung dengan TNI AL usai menjalani perbaikan menyeluruh di galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Okpo, Korea Selatan. ANTARA FOTO/M. Risyal Hidayat/rwa.

Mengenai persediaan oksigen di dalam kapal selam, KSAL mengatakan ada dua kemungkinan.

Pertama, kapal selam mengalami blackout (listrik mati total).

Apabila keadaan ini terjadi, oksigen hanya mampu bertahan selama 72 jam. Kondisi ini telah dilewati pada Sabtu pukul 03.00 waktu setempat usai hilang kontak.

Kedua, jika kelistrikan tidak mengalami gangguan, suplai oksigen tersedia hingga 5 hari.

"Ketika masih ada kelistrikan ini bisa sampai lima hari, dan kita tak bisa menentukan apakah kemarin blackout atau tidak," ujar Yudo.

Baca Juga:

KRI Nanggala 402 Tenggelam, Menag Minta Rakyat Indonesia Melangitkan Doa

Dia menduga, KRI Nanggala 402 tidak mengalami blackout.

Berdasar visual terakhir dari tim penjejak Komando Pasukan Katak (Kopaska), lampu kapal selam terlihat menyala sewaktu masuk ke dalam air.

Awak kapal penjejak yang berjarak 50 meter juga mendengar isyarat perang tempur dan perang menyelam.

“Dari itu saya menduga kapal tak blackout," ucapnya. (Knu)

Baca Juga:

TNI AL Duga KRI Nanggala-402 Retak Sebelum Tenggelam

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan