KLB Siswa Keracunan MBG Cianjur, BGN Kirim Sampel Makanan ke Lab
Selasa, 22 April 2025 -
MerahPutih.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur telah menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan yang menimpa 78 siswa dari dua sekolah di Cianjur usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sebagian besar mendapat perawatan di rumah sakit.
"Dengan rincian 23 orang siswa SMP PGRI 1 dan 55 orang siswa MAN I Cianjur," kata Kepala Dinkes Cianjur Yusman Faisal, kepada media di Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/4).
Bupati Cianjur, Mohamad Wahyu Ferdian juga sudah memerintahkan seluruh puskesmas mendata siswa sekolah yang mengalami keracunan dan menjamin penanganan medis secara maksimal hingga dinyatakan pulih seperti semula agar dapat beraktivitas kembali.
Baca juga:
KLB Keracunan Massal Makanan Pentas Wayang Kulit, Ratusan Orang Jadi Korban
"Terkait penyebab pasti keracunan, saat ini pihak terkait sudah mengirim sampel makanan ke laboratorium, sehingga dapat dilakukan berbagai langkah ke depan agar kejadian serupa tidak kembali terjadi," ungkap Bupati, dikutip Antara.
Sementara itu, Badan Gizi Nasional (BGN) mengirimkan sampel makanan ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jabar terkait kasus keracunan puluhan siswa di Cianjur itu
"Saat ini sampel MBG yang dimasak hari Senin (21/4) telah dikirimkan ke labkesda provinsi setempat. Kami sedang menunggu hasil dari sampel yang sudah dikirimkan, dan kami tentu akan update informasinya pada kesempatan pertama setelah hasil laboratorium keluar," kata Kepala BGN Dadan Hindayana di Jakarta.
Baca juga:
Dugaan Penggelapan Dana MBG, Prabowo: Setiap Sen Uang Rakyat Akan Kita Jaga
Dadan menjelaskan hasil laboratorium maksimal akan keluar dalam rentang waktu sepuluh hari ke depan. Menurut keterangan dari perwakilan Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) setempat, makanan yang diolah juga telah memenuhi standar dan telah melewati proses sebagaimana mestinya.
"Kami turut menyampaikan rasa empati dan berharap seluruh siswa segera pulih. Keselamatan dan kesehatan anak-anak adalah prioritas utama kami. Saat ini kami sedang melakukan pemeriksaan terkait dugaan penyebab keracunan, apakah berasal dari MBG atau bukan," tandas Kepala BGN itu. (*)