Klaster Sekolah Terus Bertambah, Gibran: Semua Tanggung Jawab Saya

Minggu, 28 November 2021 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mencatat jumlah kasus COVID-19 klaster Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bertambah dua orang. Total siswa yang terpapar Corona ada sebanyak sembilan orang yang semuanya siswa SD.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan setelah menemukan tujuh siswa positif COVID-19 pihaknya langsung melakukan tracking. Hasil dua siswa lagi yang positif.

Baca Juga

Ditemukan Kembali Siswa Positif di Sekolah, Pemkot Solo Tutup 3 SD

"Sekolah yang siswanya ditemukan positif COVID-19 kita tutup sementara beberapa hari kedepan," kata Gibran, Minggu (28/11).

Gibran tidak mempersoalkan jumlah siswa yang positif bertambah. Ia menegaskan akan menanggung semua siswa positif itu agar bisa cepat sembuh dan kembali sekolah.

"Semua tanggung jawab saya. Tahapan surveilans atau pengamatan tetap dilakukan hingga saat ini," kata dia.

Menurutnya, anak-anak sekolah memang paling rentan terhadap penyebaran COVID-19. Terlebih mereka belum bisa divaksin sehingga paling aman adalah menerapkan prokes 5M.

"Saya tidak pernah nutupin data yang positif, yang penting kalau ada anak sekolah yang sakit itu tanggung jawab saya, saya pastikan anak itu sembuh," katanya.

Siswa dan guru mengikuti giat surveilans evaluasi PTM berupa tes swab PCR. (MP/Ismail)
Siswa dan guru mengikuti giat surveilans evaluasi PTM berupa tes swab PCR. (MP/Ismail)

Terkait tiga sekolah yang dilakukan penutupan sementara ini, lanjut dia, Gibran masih melakukan mitigasi atas adanya temuan kasus tersebut.

"Mitigasi dilakukan untuk memastikan di Solo aman untuk PTM (Pembelajaran Tatap Muka). Deteksi dini sangat penting dari pada tiba-tiba muncul kasus banyak dalam waktu singkat," kata dia.

Sekretaris Dinas Pendidikan Solo, Dwi Ariyatno mengatakan, tambahan siswa positif itu berasal dari SD Cinderejo satu orang dan SD Semanggi Kidul satu siswa. Ia memastikan tracking terus berlanjut menyasar anggota keluarga siswa.

"Kami meminta selolah lain untuk tetap menatuhi prokes. Jikaa ada petugas kesehatan datang melakukan tes PCR," kata Dwi.

Diberitakan sebelumnya, Pemkot Solo memutuskan menutup tiga sekolah dasar (SD), Kamis (25/11). Penutupan dilakukan setekah ditemukan siswa positif COVID-19 dari hasil surveilans evaluasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tahap 2.

Sekolah yang ditutup tersebut adalah SD Negeri Cinderejo, SD Negeri Semanggi Kidul dan SD Negeri Beskalan.

Untuk perincian siswa positif yakni tiga orang positif di SDN Semanggi Kidul, satu orang positif di SDN Cinderejo dan tiga orang positif di SDN Beskalan. (Ismail/Jawa Tengah)

Baca Juga

Keluyuran Usai PTM, Ratusan Siswa di Solo Terjaring Razia Satpol PP

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan