Jokowi Pindahkan Ibu Kota, Indonesia Bisa Seperti Amerika

Kamis, 02 Mei 2019 - Thomas Kukuh

MerahPutih.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas di Istana Negara, Senin, (29/4) yang membahas soal rencana pemindahan ibu kota negara. Dalam rapat tersebut Jokowi ingin agar ibu kota dipindahkan ke luar Jawa.

Menanggapi wacana tersebut, Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Ahmad Rofiq mengatakan kebijakan itu bisa mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih cepat. “Kebijakan Presiden Joko Widodo memindahkan ibukota adalah rencana yang genuine dan strategis,” ucap Rofiq kepada wartawan di Jakarta, Kamis (2/5).

Politisi Perindo itu juga mengungkapkan bahwa sudah ada banyak negara yang melakukan pemindahan ibu kota. Dari banyaknya negara-negara tersebut, sentralisasi kemajuan suatu bangsanya tidak terfokus hanya pada satu ibu kota saja.

“Ya banyak negara yang melakukan pemisahan antara ibu kota dan pusat bisnis. Contohnya, ibu kota AS, yaitu Washington DC, dan kota bisnis di New York. Begitu pula India, ibu kota di New Delhi, kota bisnisnya di Mumbai,” ujar Ahmad Rofiq.

monas
Ilustrasi Jakarta, ibu kota Indonesia. (Foto: MerahPutih/Venansius Fortunatus)

Ia juga menilai kebijakan ini dinilai sangat layak diberikan dukungan mengingat Jakarta terlalu padat dan sudah banyak campur tangan bisnis dan politik.

“Pemisahan ini akan menciptakan iklim bisnis sehat, jauh dari kongkalikong, jauh dari budaya suap dan jauh dari persekongkolan. Tata kelola negara yang lebih cepat mengarah kepada clear goverment dan good governance,” tegasnya.

Diketahui Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyetujui rencana pemindahan ibu kota ke luar Pulau Jawa. Namun, Presiden Jokowi belum mengatakan secara detail wilayah yang akan dipilihnya menjadi Ibu kota Republik Indonesia yang baru. Diperkirakan, rencana tersebut akan akan menelan dana sebesar Rp 466 triliun. (knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan