Irjen Antam Novambar: KPK Sudah di Zona Nyaman

Selasa, 27 Agustus 2019 - Wisnu Cipto

MerahPutih.com - Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK) Irjen Pol Antam Novambar menjadi orang kedua setelah Wakil Ketua KPK Alexander Marwata yang mengikuti tes wawancara dan uji publik Capim KPK di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (27/8).

Dalam kesempatan itu, Antam membantah upaya Polri untuk melemahkan kinerja KPK. Dia mengaku kerap ditanyakan hal serupa, namun enggan untuk menjawabnya. Saat ini, Antam mengaku sudah menyiapkan jawaban khusus terkait hal ini.

Baca Juga:

Antam Novambar Buka-bukaan Soal Tudingan Intimidasi Dirdik KPK

Dites Pansel Paling Pertama, Alexander Marwata Beberkan Upaya Pelemahan KPK

Mulanya anggota Pannitia Seleksi Capim KPK Hamdi Muluk menanyakan kepada Antam terkait upaya pelemahan Polri terhadap kinerja KPK ke depan. "Banyak dugaan bahwa kehadiran polisi di KPK adalah untuk memperlemah KPK. Apa tanggapan Bapak?" tanya Hamdi Muluk.

Mendengar pertanyaan Pansel, Wakabareskrim Polri ini menyatakan KPK saat ini tengah berada pada zona nyaman, sehingga kalau Polri berupaya masuk diisukan akan memperlemah kinerja KPK.

"KPK sudah di zona nyaman saat ini. Mereka takut, sanksi, gelisah kalau ada yang lain untuk mengubah. Saya niat ke sana untuk mengubah," jawab Antam.

Antam Novambar
Irjen Antam Novambar, capim KPK dari Polri. (MP/Ponco)

Zona nyaman di KPK yang dimaksud Antam adalah kekhawatiran terjadinya perubahan di tubuh KPK. Menurut dia, saat ini KPK sudah nyaman dengan kewenangan, kehebatan, dan kekuatan dari UU KPK.

"Yang ada di dalam pasti nyaman. Ada beberapa yang saya ingin ubah di KPK," tegas jenderal polisi bintang dua itu.

Baca Juga:

Karpet Merah Capim KPK dari Jaksa & Polisi, Guru Besar Hukum: Ada Buktinya?

Oleh sebab itu, Antam memastikan jika dirinya terpilih menjadi pimpinan KPK tidak ada upaya pelemahan terhadap kinerja pemberantasan korupsi. Bahkan, polisi terbaik yang akan memimpin KPK.

"Apa yang diperlemah? Buktinya sekarang BKO polisi di sana adalah yang terbaik. Seleksi ketat, diseleksi lagi oleh KPK. Kalau kami perlemah, ngapain kasih polisi yang terbaik (sebagai penyidik KPK)," tandas capim KPK dari Polri itu. (Pon)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan