Profil Agus Joko Pramono, Profesor BPK Calon Pimpinan KPK Terpilih


Agus Joko Pramono saat menjabat di BPK. Foto: Dok BPK RI
MerahPutih.com - Mantan Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Agus Joko Pramono terpilih menjadi calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dalam voting yang digelar Komisi III DPR hari ini, dia menempati posisi empat besar dengan perolehan 38 suara.
Meski menjadi petinggi di BPK, Agus ternyata memiliki karier panjang di dunia akademisi. Bahkan, pria kelahiran Palembang, Sumatera Selatan, pada 1 Agustus 1972 itu menyandang gelar profesor.
Agus menyelesaikan pendidikan Diploma 3 dan 4 di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), lalu mengambil gelar Magister Akuntansi di Universitas Gadjah Mada dan lulus pada 2009. Lulusan program kepemimpinan Harvard Kennedy School of Government, Amerika Serikat itu lantas menyabet gelar Doktor dari Universitas Padjajaran pada 2015.
Baca juga:
Sepak Terjang Reserse Bintang 3 Calon Ketua KPK Baru Komjen Setyo Budiyanto
Lama berkecimpung di dunia pendidikan, Agus dikukuhkan sebagai Profesor dalam Ilmu Akuntansi sektor Publik dari Unversitas Jenderal Soedirman (Unsoed) pada November 2023.
Berhenti sebagai dosen pada 2011, Agus mulai meniti karier di BPK. Dia menjadi Tenaga Ahli Bidang BUMN/BUMD dan Kekayaan Negara yang Dipisahkan pada BPK RI, hingga Agustus 2013. Agus kemudian menjadi Anggota III BPK RI menggantikan Taufiequrahman Ruki yang pensiun.
Pada periode selanjutnya 2014-2019, Agus terpilih sebagai Anggota II BPK RI. Kariernya melejit hingga dia menjadi Wakil Ketua BPK hingga pensiun pada Agustus 2023 lalu. Setelah itu, Agus menjabat sebagai Komisaris PT Pertamina Hulu Energi.
Baca juga:
DPR Tetapkan 5 Capim KPK, Komjen Setyo Budiyanto Terpilih Jadi Ketua
Di luar BPK, Agus aktif dalam berbagai organisasi, termasuk sebagai anggota United Nations Independent Audit Advisory Committee (2020-2022) dan Board Member of Intosai Development Initiative (IDI) Norway (2020-2023).
Agus juga merupakan Wakil Ketua Majelis Wali Amanat Institut Pertanian Bogor (2019-2024) dan anggota Dewan Penasihat IAI (2018-2022). Dia pun terpilih sebagai Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia periode 2024-2029 pada Maret lalu.
Sejumlah penghargaan pernah diterimanya, termasuk anugerah Bintang Mahaputera Nararya dari Presiden RI pada Oktober 2014. Agus juga pernah menerima penghargaan Distinguished Acheivement Award dari organisasi anti fraud terbesar di dunia, Association of Certified Fraud Examiners (ACFE), pada Juni 2020.
Baca juga:
Penghargaan ini diberikan kepada Agus atas dedikasinya dalam upaya pencegahan fraud dan penguatan transparansi di Indonesia, sekaligus semakin mengukuhkan reputasinya sebagai pejabat publik yang berintegritas tinggi.
Pencapaian ini tidak hanya mencerminkan kapasitas Agus dalam bidang audit dan pengelolaan keuangan, tetapi juga kemampuannya untuk berkontribusi secara signifikan di panggung internasional.
Kini, publik akan menanti sejumlah terobosan Agus dalam meningkatkan kinerja KPK dalam memberantas dan mencegah terjadinya potensi korupsi di level penyelenggara negara. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Lelang HP Sitaan Koruptor: iPhone Hingga Samsung Mulai Harga Rp 1,9 Juta, Pahami Syarat dan Mekanismenya

KPK Periksa Wasekjen GP Ansor, Dalami Hasil Penggeledahan di Rumah Gus Yaqut

Mobil Peninggalan BJ Habibie yang Dibeli Ridwan Kamil Belum Lunas, Berpotensi Dirampas Negara untuk Dilelang

KPK Buka Peluang Minta Keterangan Ridwan Kamil dalam Kasus Pengadaan Iklan di BJB

KPK Akan Ekstrak Isi 4 HP Hasil Penggeledahan Buktikan Wamenaker Noel Bohong atau Tidak

KPK Periksa Eks Direktur Keuangan Telkom terkait Kasus Digitalisasi SPBU Pertamina

KPK Duga Ridwan Kamil Beli Mercy BJ Habibie Pakai Uang Korupsi Bank BJB

Penuhi Panggilan KPK, Ilham Habibie Tanggapi soal Mobil Mercy Warisan BJ Habibie

Eks Ketua Banggar DPR Ahmadi Noor Supit Terseret Korupsi Proyek Mempawah

Selain Kuota, KPK Usut Keberangkatan Haji Khusus Tanpa Antre
