IDI Sarankan Ini Saat Vaksinasi Agar Antibodi Terbentuk Optimal

Selasa, 26 Januari 2021 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyampaikan sejumlah saran saat pelaksanaan vaksinasi COVID-19 agar antibodi dapat optimal terbentuk.

"Pertama, badan dijaga agar fit dan bugar. Asupan gizi dan metabolisme yang baik akan membantu proses pembentukan antibodi dalam tubuh menjadi baik juga," ujar Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng Mohammad Faqih, Senin (25/1).

Baca Juga:

Bio Farma Selesai Produksi 4 Juta Vaksin COVID-19, Februari Didistribusikan

Kedua, masyarakat perlu memastikan bahwa dirinya tidak ada riwayat penyakit yang menjadi kontra indikasi vaksinasi.

Riwayat penyakit yang dimaksud di antaranya alergi parah, serta orang yang mengalami kondisi penurunan imun seperti menjalani kemoterapi dan transplantasi organ.

Ketiga adalah mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah selama pandemi COVID-19 untuk memastikan tidak terinfeksi COVID-19.

Arsip - Tenaga kesehatan menyiapkan vaksin saat simulasi vaksinasi COVID-19 di RS Islam, Jemursari, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (18/12/2020). (ANTARA FOTO/Moch Asim/rwa)
Arsip - Tenaga kesehatan menyiapkan vaksin saat simulasi vaksinasi COVID-19 di RS Islam, Jemursari, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (18/12/2020). (ANTARA FOTO/Moch Asim/rwa)

Daeng mengajak seluruh pihak untuk mengikuti program vaksinasi COVID-19 yang diberikan secara gratis bagi kurang lebih 70 persen masyarakat Indonesia.

"Alhamdulillah bahwa vaksin ini dinyatakan aman, berkhasiat, efektif, serta dinyatakan suci dan halal," ujarnya.

Daeng M Faqih merupakan salah satu peserta awal vaksinasi COVID-19 perdana bersama Presiden Joko Widodo.

Baca Juga:

Terkena COVID-19, Doni Monardo Rupanya Belum Divaksin

Ia menyampaikan bahwa tujuan dari dilaksanakannya vaksinasi ini ialah untuk membentuk kekebalan tubuh kepada diri setiap penerima vaksin sehingga dapat mencegah terinfeksi COVID-19.

Khusus para dokter dan tenaga kesehatan, apabila kekebalan tubuh tersebut telah terbentuk, diharapkan bisa mengurangi secara signifikan dokter maupun tenaga kesehatan yang wafat karena infeksi COVID-19. (Knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan