Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan balita.

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Infeksi Penyakit Tropik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Riyadi, SpA, Subs IPT(K), MKes, menjelaskan bahwa konsumsi obat cacing sebaiknya dilakukan jika seseorang, baik anak-anak maupun orang dewasa, sudah menunjukkan gejala infeksi.

"Jadi kalau memang ada gejala, ada indikasi tentu boleh. Tapi jangan lupa, namanya minum obat itu harus dengan saran dokter. Ini penting ya karena obat cacing itu seperti obat antibiotik. Dia itu antimikroba, antimikroorganisme. Jangan digunakan secara berlebihan." ujar Riyadi, Jumat (22/8).

Ia juga mengingatkan masyarakat untuk tidak mengonsumsi obat cacing yang dijual di pasaran secara berlebihan tanpa konsultasi dokter, karena obat tersebut tetap memiliki efek samping meskipun tidak signifikan.

Baca juga:

Kematian Balita Sukabumi akibat Cacingan Akut, Tanda Bahaya bagi Perlindungan Sosial

Secara umum, beberapa ciri orang yang terinfeksi cacing adalah batuk-batuk yang menyerupai infeksi paru-paru, mual, kurang nafsu makan, sulit buang air besar, dan peningkatan kadar eosinofil (sel darah putih) saat tes darah.

Obat cacing yang sering digunakan untuk pengobatan antara lain Albendazol, Mebendazol, dan Pirantel Pamoat. Menurut dr. Riyadi, obat-obatan ini efektif untuk berbagai jenis cacing, seperti cacing pita, cacing gelang, dan cacing isap.

Dosis yang dianjurkan oleh WHO untuk Albendazol adalah 200 miligram dosis tunggal untuk anak usia 1–2 tahun, dan 400 miligram dosis tunggal untuk anak di atas 2 tahun serta orang dewasa. Sementara itu, Mebendazol hanya diperuntukkan bagi anak usia 2 tahun ke atas dan orang dewasa dengan dosis 500 miligram dosis tunggal.

Untuk anak di bawah 1 tahun, Pirantel Pamoat menjadi pilihan dengan dosis 10–11 miligram per kilogram berat badan, dengan dosis maksimum 1 gram.

Baca juga:

Infeksi Cacing Bikin Raya Meninggal, DPR: Bukti Akses Kesehatan di Pedesaan Lemah

Agar lebih efektif, obat cacing sebaiknya diminum saat perut kosong. Pemberian obat ini juga disarankan bagi anak-anak di daerah dengan prevalensi kecacingan di atas 20%.

"Kalau daerah dengan prevalensi atau angka kejadian kecacingan di atas 20 persen, minimal anak di usia sekolah dan prasekolah di atas 1 tahun harus mengonsumsi antara satu hingga dua kali Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) kecacingan," jelas dia.

Secara global, kecacingan umum terjadi. Data WHO tahun 2023 menunjukkan 1,5 miliar orang mengidap kondisi ini, dengan kasus terbanyak disebabkan oleh cacing yang siklus hidupnya melalui tanah. Kasus yang menggemparkan di Indonesia baru-baru ini terjadi di Sukabumi, di mana seorang anak berusia 4 tahun meninggal dunia dengan cacing hidup seberat satu kilogram di tubuhnya, bahkan sampai menyebar ke otak.

#Cacingan #Kesehatan #Ikatan Dokter Anak Indonesia #Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
IDAI Desak BGN Berikan Prioritas Penerima MBG Usai Kasus Keracunan Ribuan Siswa
Menu MBG seharusnya disusun oleh ahli gizi anak dengan mempertimbangkan kebutuhan nutrisi spesifik untuk mendukung tumbuh kembang optimal. Pihaknya juga meminta agar pengawasan diperketat
Angga Yudha Pratama - Minggu, 28 September 2025
IDAI Desak BGN Berikan Prioritas Penerima MBG Usai Kasus Keracunan Ribuan Siswa
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Bagikan