HUT Golkar, Airlangga Perintahkan Kader Rapatkan Barisan Hadapi Pemilu
Minggu, 24 Oktober 2021 -
MerahPutih.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto meminta seluruh kader partai berlambang pohon beringin menyatukan kekuatan untuk memenangkan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Kita satukan langkah dan gerak kita. Kita harus satu kata, satu tekad, satu tujuan. Hanya dengan bersatu kita pasti menang," kata Airlangga dalam acara puncak Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-57 di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Sabtu (23/10)
Baca Juga:
Airlangga Presiden Bergema di Puncak HUT Golkar
Airlangga mengatakan, untuk pertama kalinya perayaan HUT diselenggarakan di Markas Besar Partai Golkar yang baru. Dengan kantor baru ini, ia berharap menjadi spirit baru dan menambah semangat para kader untuk berjuang meraih kemenangan Partai Golkar di Pemilu 2024.
"Kita rumuskan strategi, kita rumuskan taktik, dan kita rebut kembali kemenangan Partai Golkar dari kantor yang baru ini," ujarnya.
Airlangga lantas menanyakan kesiapan seluruh kader Golkar yang hadir untuk merapatkan barisan memenangkan kontestasi Pemilu 2024.
"Apakah saudara siap? Apakah saudara sanggup? Apakah saudara siap merapatkan barisan?" ujar Airlangga.

Pertanyaan itu membuat para kader Golkar semangat. Mereka semua mengatakan siap merapatkan barisan untuk bertarung dan memenangkan Pemilu 2024.
Sejumlah senior Partai Golkar menghadiri acara peringatan Puncak Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Golkar ke-57 yang digelar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Sabtu malam (23/10).
Pantauan di lokasi, hadir dua mantan Ketua Umum partai berlambang pohon beringin, yakni Akbar Tandjung dan Jusuf Kalla (JK). Kedatangan JK disambut langsung oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus.
Tak berselang lama hadir pula Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono. Turut hadir pengurus DPP Golkar, di antaranya dua Wakil Ketua Umum Bambang Soesatyo (Bamsoet) dan Adies Kadir. (Pon)
Baca Juga:
Pengamat: Golkar Sudah Terbiasa Terhadap Persoalan Korupsi