Gubernur Pramono: Jangan Hanya Andalkan APBD, ASN DKI Jakarta Harus Lebih Kreatif
Rabu, 24 September 2025 -
MerahPutih.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menekankan pentingnya transformasi ekonomi untuk menjadikan birokrasi Jakarta lebih transparan dan fleksibel.
Pramono juga mengingatkan agar pembangunan kota tidak hanya bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“APBD Jakarta 2025 mencapai sekitar Rp 92 triliun. Angka ini memang besar, tapi kita tidak boleh hanya bergantung pada itu,” kata Pramono saat menerima kunjungan peserta Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN) Pendidikan Pemantapan Pimpinan Nasional (P3N) Angkatan XXVI Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) di Balai Kota Jakarta, Rabu (24/9).
Baca juga:
Pramono Targetkan 6.654 Ijazah Bakal Diputihkan Tahun ini, Banyak Siswa yang Terjerat Masalah Biaya
Menurutnya, cara kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov DKI harus berubah, lebih kreatif, dan efisien.
“Sejak hari pertama saya menjabat, saya berkomitmen memimpin perubahan ini secara terbuka layaknya seorang dirigen. Saya percaya ASN Jakarta adalah yang terbaik di Republik ini, dan bersama-sama kita bisa mewujudkan transformasi kota ini,” ujarnya.
Ia juga menegaskan pentingnya profesionalisme dan integritas ASN. Menurutnya, perubahan harus dimulai dari kebiasaan dan karakter kerja sehari-hari.
Salah satu contoh adalah kewajiban seluruh ASN menggunakan transportasi umum setiap hari Rabu, serta kedisiplinan hadir tepat waktu dalam setiap rapat.
“Saya selalu menekankan, rapat harus tepat waktu, tidak ada toleransi untuk terlambat. Selain itu, sekitar 64 ribu ASN Jakarta wajib naik transportasi umum setiap Rabu. Kebijakan ini tidak boleh setengah-setengah. Dengan disiplin dan integritas, tata kelola pemerintahan Jakarta bisa berjalan lebih baik, karena sepenuhnya bersandar pada kualitas ASN yang kita miliki,” tegasnya.
Baca juga:
Pramono menambahkan, Jakarta harus mempersiapkan diri sebagai kota global dengan sumber daya manusia yang kompetitif.
Salah satunya melalui pengembangan kompetensi ASN lewat kerja sama internasional, peningkatan kualitas guru, serta perluasan akses pendidikan melalui program Kartu Jakarta Pintar Plus dan PPDB Bersama. (Asp)