Tanpa Pesta Kembang Api, Perayaan Malam Pergantian Tahun di Jakarta Sederhana Diisi Doa Bersama utuk Korban Bencana
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo memberikan keterangan kepada awak media di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (3/12/2025). ANTARA/Lifia Mawaddah Putri.
MerahPutih.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memastikan Pemerintah DKI tidak menggelar pesta kembang api saat perayaan malam pergantian tahun.
Pramono menegaskan, perayaan malam tahun baru digelar secara sederhana disertai dengan doa bersama lintas agama. Kegiatan ini menjadi simbol empati atas musibah bencana banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara (Sumut) dan Sumatera Barat (Sumbar).
Terdapat delapan titik perayaan malam pergantian di Jakarta yakni Bundaran HI, Taman Lapangan Banteng, kawasan Kota Tua, dan kantor-kantor wali kota Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan. Bundaran HI menjadi titik utama perayaan malam tahun baru.
"Jadi ada doa bersama semua agama oleh ustaz atau habaib. Yang jelas, semua agama akan ada di tempat itu, karena kan apa yang terjadi pada kita semua menyangkut semua agama," kata Pramono di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin (22/12).
Pramono menegaskan, doa bersama akan menjadi bagian utama pergantian tahun, menggantikan konsep pesta dan euforia berlebihan di tengah suasana duka masih menyelimuti korban bencana di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan beberapa daerah lainnya.
Baca juga:
Pramono Kurangi Panggung Hiburan Malam Tahun Baru 2026, Dikurangi 6 Titik
Selain itu, Pemprov DKI juga akan kembali membuka donasi selama perayaan malam Tahun Baru 2026 yang ditujukan bukan hanya untuk korban bencana Sumatera, namun juga untuk warga terdampak bencana banjir bandang di sejumlah daerah Jawa Tengah, serta bencana di Jawa Barat.
"Sekarang ini musibah tidak hanya di Sumatra, meskipun yang utama tetap di Sumatra, yaitu Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Aceh. Kami juga akan mengadakan donasi untuk Indonesia, karena apa yang terjadi di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan beberapa daerah lain tentunya juga perlu mendapatkan perhatian," ucap Pramono.
Acara perayaan tahun baru tetap diisi oleh penampilan musik dari sejumlah musisi. Salah satunya adalah d'Masiv.
Pramono meminta band asal Jakarta ini untuk membawakan lagu khusus untuk dipersembahkan kepada korban bencana saat hitung mundur atau count down tahun baru 2026.
"Kami sudah berpesan yang paling utama adalah pas pergantian itu di Bundaran HI kami minta untuk D’Masiv. Judul lagunya 'Jangan Menyerah'. Karena untuk mesen lagu seperti ini kan ga gampang, maka itulah yang kami pilih untuk pergantian tahun," pungkasnya. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Tanpa Pesta Kembang Api, Perayaan Malam Pergantian Tahun di Jakarta Sederhana Diisi Doa Bersama utuk Korban Bencana
Pramono Larang Pihak Swasta Pesta Kembang Api saat Perayaan Malam Pergantian Tahun
Gubernur Pramono Instruksikan Pemberian 3 Insentif untuk Buruh
Wagub Rano Tegaskan Pasokan dan Stok Pangan Aman hingga Januari 2026, Harga Juga Relatif Stabil
Pedagang Terdampak Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Isi Tempat Penampungan Sementara
Pengemudi Truk Sampah Meninggal Akibat Kelelahan, Pemprov DKI Evaluasi Jam Kerja
Kemenhut Beri 'Lampu Hijau' Warga Aceh Hingga Sumbar Manfaatkan Kayu yang Hanyut Terbawa Banjir
Pramono Siapkan Insentif Paket Komplit Buat Para Pekerja Jakarta, Apa Saja?
25-26 Desember 2025, tak Ada Ganjil Genap di DKI Jakarta
Gunung Ibu Kembali Erupsi 600 Meter, Jauhi Bukaan Kawah Utara dan Ikuti Arahan Resmi Petugas Pos Pengamatan