Grace Natali Tolak Pengurus PSI seperti Figur Hatta Radjasa

Sabtu, 23 Mei 2015 - Fredy Wansyah

MerahPutih Politik - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natali membatasi politikus lama untuk menjadi pengurus partai yang ia bangun. Partai yang baru terbentuk Maret 2015 ini mensyaratkan pengurusnya tidak boleh memiliki pengalaman sebagai pengurus di partai lain.

"Maksimal umur 45 tahun dan tidak boleh jadi pengurus di parpol lain, jadi (seperti) Pak Hatta enggak masuk," kata dia.

Grace khawatir, suasana yang sudah terbangun akan dirusak tokoh baru dengan perilaku lamanya. Dia memperkirakan politikus kutu loncat membawa tradisi lama ke tempat yang baru.

Salah satu budaya politikus tua, kata Grace, adalah keharusan bertemu untuk membicarakan sesuatu. Padahal, di era kini kecanggihan teknologi memudahkan koordinasi antar pengurus. Selain itu, tokoh tua biasanya akan pamer kepiawaiannya mengurus parpol lama. "Kita rapat pengurus DPP, 9 orang tidak lebih dari 3 jam loh," katanya.

Lebih jauh Grace menambahkan, partainya juga tidak akan mengikuti ajang pemilihan kepala daerah, baik yang diselenggarakan pada tahun 2015, 2017 mapun 2018. Sebab, target PSI adalah lolos verfikasi dari Kementerian Hukum dan HAM untuk mengikuti pemilu 2019. "Saat ini kami mengejar verifikasi Kemenkum HAM dan Pilkada belum berpartispasi," katanya.

Grace menegaskan setelah lolos verifikasi dan mendapat tiket untuk mengajukan calon presiden akan diberikan kepada masyarakat. Siapa yang dikehendaki publik itu yang akan didukung. Meskipun ia sudah berpartai, namun tidak mendapatkan restu dari partainya.

"Apakah yang muncul terakhir seperti Jokowi kemarin, kalau partainya enggak mau memberi tiket, PSI mau memberi dukungan," tandasnya. (mad)

Baca Juga:

Grace Natalie Siap Beradu di Pemilu 2019

Persiapkan Pilkada, Agung Laksono Abaikan Putusan PTUN

PPP Kubu Romahurmuziy Tolak Revisi UU Pilkada

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan