Giring Sang Penggerus Popularitas Anies dan Bumerang untuk PSI

Kamis, 23 Desember 2021 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Giring Ganesha menyebut, partainya tak mau pengganti Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pilpres 2024 memiliki karakter pembohong. Apalagi, memiliki rekam jejak pernah dipecat dalam bekerja.

Pernyataan itu disampaikan Giring dalam pidatonya saat acara puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-7 PSI yang disiarkan di kanal YouTube Partai Solidaritas Indonesia, Rabu (22/12).

Baca Juga

PKS Sebut Giring Cuma Cari Panggung Soal Pidato di HUT PSI

Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Wasisto Raharjo Jati, menilai pernyataan Giring tersebut terkait dengan pernyataan sebelumnya soal serangan politik terhadap Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Giring sebelumnya pernah menyerang Anies. Eks vokalis Nidji itu menyebut Anies pembohong. Rekam jejak pembohong ini, menurutnya, harus diingat sebagai bahan pertimbangan saat Pilpres 2024 mendatang.

"Terlebih lagi PSI di DPRD DKI ini beroposisi dengan Gubernur DKI, sehingga hal itu menjadi narasi oposisi yang senantiasa didengungkan oleh Giring di level nasional," kata pria yang karib diasapa Wasis ini kepada MerahPutih.com, Kamis (23/12).

Tangkapan layar Ketua Umum PSI Giring Ganesha saat membuka acara puncak HUT Ke-7 PSI. ANTARA/Tri Meilani Ameliya
Tangkapan layar Ketua Umum PSI Giring Ganesha saat membuka acara puncak HUT Ke-7 PSI. ANTARA/Tri Meilani Ameliya

Selain itu pula, Wasis menilai, pernyataan itu juga bagian dari upaya merespons tren elektabilitas dan popularitas Anies yang selalu berada dalam bursa capres menurut berbagai rilis survei.

"Popularitas Anies Baswedan membuat PSI perlu waspada," imbuhnya.

Baca Juga

Grace Ingin PSI Buat Gaduh 'Senayan'

Serangan bertubi-tubi Giring terhadap Anies juga dapat dimaknai bahwa PSI sedang menyatakan perang terbuka terhadap mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.

"Lebih tepatnya perang urat syaraf (psywar) dengan tujuan menurunkan popularitas citra Anies Baswedan" ujarnya.

Menurut Wasis, serangan terhadap Anies justru kontraproduktif bagi PSI. Ia menyebut serangan tersebut bisa jadi bumerang bagi elektabilitas PSI jika partai ini tidak punya bukti kuat dan otentik.

Terlebih, dengan ditolaknya hak interpelasi soal Formula E beberapa waktu lalu. Untuk itu, Wasis menyarankan PSI untuk koreksi diri karena Anies tidak sendiri namun juga punya "back up" di DPRD.

"Oleh karena itu perlu strategi lain bagi PSI dengan tidak selalu menembak Anies Baswedan sebagai target," tutup dia. (Pon)

Baca Juga

Hadir Beri Sambutan, Jokowi Sebut PSI Akan Jadi Partai Besar

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan