Gibran Tunda Peresmian Pasar Legi
Minggu, 05 Desember 2021 -
MerahPutih.com - Pembangunan Pasar Legi Solo, Jawa Tengah yang dibangun dengan dana Rp 108 miliar APBN 2020 Kementerian PUPR telah selesai. Pasar yang dibangun ulang karena kebakaran pada Oktober 2018 lalu kini tinggal menunggu peresmian.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, serah terima pasar dari Kementerian PUPR ke Pemkot Solo akan dilakukan dalam waktu dekat. Bahkan, peresmian juga sudah disiapkan.
"Pembangunan Pasar Legi sudah selesai. Tinggal peresmian saja kota sudah siapkan," kata Gibran, Sabtu (4/12).
Baca Juga:
Jelang Pernikahan Kahiyang, Ini yang Dilakukan Pedagang Pasar Legi
Gibran mengatakan, pemkot telah menyiapkan peresmian pasar induk terbesar di Solo Raya itu pada akhir Desember. Bahkan, Ketua DPR Puan Maharani diwacanakan yang akan meresmikan Pasar Legi.
"Bentuk fisik Pasar Legi saat ini sudah kelihatan luas dan bagus. Terkait pembagian kunci ke pedagang bisa dilakukan dalam waktu dekat," kata dia.
Gibran mengaku, semua pedagang sudah kompak. Termasuk perpindahan para pedagang dari pasar darurat akan dilakukan secara bertahap.
"Mungkin peresmiannya awal Januari atau pertengahan Januari. Harusnya akhir Desember ini, karena ada PPKM Level 3 kita tunda," katanya.

Gibran beralasan, bulan Desember sstatus Kota Solo dan kota lainnya masih level 3 PPKM, seiring libur Natal dan Tahun Baru 2022. Sehingga peresmian belum bisa dilakukan dalam waktu dekat.
"Penundaan peresmian Pasar Legi tidak masalah. Kita lakukan persiapan lain," katanya.
Baca Juga:
Kue-Kue Legit di Pasar Legi Kotagede, Yogyakarta
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Solo Heru Sunardi mengatakan, ada tahapan yang harus dilakukan pasca-serah terima Pasar Legi. Di antaranya, penerbitan Surat Hak Penempatan (SHP) baru untuk ribuan kios dan los pedagang.
"Dilanjutkan dengan pembagian kunci kios dan los kepada para pedagang. Diharapkan bisa segera terlaksana," kata Heru.
Dia menjelaskan, ada 2.110 los dan 316 kios di bangunan pasar yang baru. Usai pembagian kunci, pihaknya akan berkoordinasi dengan pedagang, terkait kesiapan perpindahan.
"Proses masuknya pedagang ke bangunan baru tidak akan dilakukan bersamaan melainkan disesuaikan dengan zonasi atau per blok masing-masing," tandasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Objek Wisata Tetap Boleh Buka Saat Nataru, Gibran: Sesuai Inmendagri