Gerindra Tak Setuju dengan Istilah Koalisi Plus-Plus ala Moeldoko

Sabtu, 27 Juli 2019 - Zaimul Haq Elfan Habib

MerahPutih.com - Politikus Partai Gerindra, Miftah Sabri mengkritisi pernyataan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Moeldoko tentang koalisi plus-plus.

Ia menyebut, istilah plus-plus yang dilontarkan Kepala Staf Kepresidenan itu berkonotasi kurang baik dan bisa menjadi bermakna buruk di mata publik.

Baca Juga: TKN Bubar Besok, Moeldoko Singgung Hotel Plus-Plus

"Koalisi plus-plus ini seperti memberi makna peyorasi. Saya pikir itu pernyataan yang tidak perlu," ujar Miftah kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (27/7).

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Gedung Bina Graha, Jakarta, Kamis (20-6). (Antaranews/Bayu Prasetyo)
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Gedung Bina Graha, Jakarta, Kamis (20-6). (Antaranews/Bayu Prasetyo)

Menurutnya, pernyataan Moeldoko terkesan menghina karena menyamakan koalisi dengan hotel plus-plus. Sebab, diksi hotel plus-plus itu dinilai negatif oleh publik.

"Kalau maksudnya TKN plus, masih bisa diterima nalar. Namun, jika menyamakan hotel plus-plus dan koalisi plus-plus, itu kan berarti agak insulting dari makna koalisi itu tersendiri," lanjut dia.

Baca Juga: Meski TKN Bubar, Koalisi Solid Kawal Pemerintahan Jokowi

Miftah mengaku memahami jika koalisi partai pendukung Jokowi-Ma'ruf yang ada di TKN hendak dibubarkan. Sebab, koalisi tersebut hanya eksis untuk Pilpres 2019.

Hanya saja, ucap Miftah, proses pembubaran koalisi hendaknya dilakukan secara elegan. “Jadi, jika mau membubarkan TKN, Mas Moeldoko bubarin saja baik-baik. Farewell, salam-salaman. Selesai," ujar Miftah.

Sebelumnya Moeldoko menyatakan, ada kemungkinan tentang partai anggota koalisi pendukung pemerintahan Jokowi-Ma’ruf akan bertambah. Moeldoko lantas menggunakan istilah koalisi plus-plus. (Knu)

Baca Juga: Parpol Koalisi Janji Tidak Recoki Jokowi Pilih Menteri

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan