Di Hadapan Kader Gerindra, Prabowo Tekankan Pemimpin Sejati Harus Paham Arah Bangsa, Bukan Sekadar Punya Rasa Suka atau Tidak Suka
Presiden RI, Prabowo Subianto. Foto: Dok. Setpres RI
Merahputih.com - Presiden Prabowo Subianto, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum DPP Partai Gerindra, memberikan arahan tegas kepada jajaran pimpinan dan kader partainya.
Ia mengingatkan bahwa kekuasaan bukanlah tujuan akhir, melainkan harus dijadikan alat perjuangan untuk menyejahterakan dan memakmurkan rakyat.
Dalam taklimat yang disampaikan di Padepokan Garudayaksa, Hambalang, Jawa Barat, Sabtu (8/11), Presiden Prabowo menyempatkan diri berinteraksi langsung dengan para kadernya.
Baca juga:
Eddy Soeparno Tegaskan Presiden Prabowo tidak Dikendalikan Jokowi
“Kekuasaan harus digunakan untuk menebar kebaikan, menghapus kemiskinan, dan menegakkan kedaulatan, sebab kekuasaan bukanlah tujuan, melainkan alat untuk berbuat baik bagi bangsa dan rakyat. Kita ingin Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera,” kata Presiden Prabowo saat memberikan taklimat.
Pesan Pemimpin Sejati dan Amanat UUD 45
Pada kesempatan yang sama, Presiden Prabowo menekankan agar setiap kebijakan yang dirumuskan oleh pimpinan dan kader Gerindra harus selalu berpihak kepada kepentingan rakyat.
Ia juga menggarisbawahi makna mendasar dari menjadi seorang pemimpin sejati. Seorang pemimpin, lanjutnya, harus benar-benar memahami kondisi bangsanya dan mengetahui dengan jelas arah perjuangan negara, tidak hanya didasarkan pada suka atau tidak suka pribadi.
Dalam paparannya, Presiden Prabowo juga menegaskan kembali pentingnya mengamalkan Pasal 33 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 45) sebagai dasar ekonomi bangsa, yang berisi:
- Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan;
- Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara;
- Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat;
- Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
Baca juga:
Prabowo Terima Surat Kepercayaan 12 Duta Besar LBBP untuk RI
Acara taklimat ini dihadiri oleh sejumlah pimpinan dan kader Gerindra yang juga merupakan pejabat negara, seperti Menteri Luar Negeri Sugiono (Sekjen Partai), Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Ketua Fraksi Gerindra DPR RI Budisatrio Djiwandono, dan Ketua Komisi IV DPR RI Situ Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto).
Seluruh kader hadir dengan mengenakan seragam safari putih dan celana krem.
“Seorang pemimpin sejati harus memahami keadaan bangsanya. Tidak cukup hanya dengan rasa suka atau tidak suka, tetapi harus mengetahui arah perjuangan bangsa,” tutup Presiden Prabowo.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Perintahkan Semua Kantor Desa Diaudit, Menkeu Purbaya Didemo Para Kades
Momen Presiden Prabowo Subianto Saksikan Penyerahan Denda Kehutanan dan Korupsi
Prabowo Tegaskan Penertiban Kawasan Hutan: Kita Lawan Penyimpangan Puluhan Tahun!
Satgas PKH Rebut 4 Juta Hektare Hutan, 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang Ditagih Denda Rp 2,3 Triliun
Kejagung Selamatkan Rp 6,6 Triliun, Prabowo: Bisa Bangun 100 Ribu Rumah untuk Korban Bencana
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Pecat Bahlil karena Ketahuan Bohong Listrik di Aceh Sudah Menyala
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Sebut 95 Persen Kepala Desa Tidak Berguna, Jabatannya Layak Dihapuskan
Kejar Swasembada Energi, Prabowo Minta Papua Tanam Sawit hingga Singkong
Satgas Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bentukan Prabowo Diharap Jadi Juru Selamat Korban Banjir Sumatra
Prabowo Ingatkan Kepala Daerah Papua tak Gunakan Dana Otsus untuk Jalan-Jalan