Edukasi LGBTQ+ Masuk Kurikulum Sekolah Skotlandia
Jumat, 10 Juli 2020 -
PADA 2021 Skotlandia akan menjadi negara pertama di dunia yang memiliki pendidikan tentang sejarah dan budaya LGBTQ+ dalam kurikulum sekolah.
“Penting bahwa kurikulum sekolah sama beragamnya dengan anak-anak yang belajar di sekolah kita. Dengan mendukung mereka, kita bisa membantu mencapai potensi penuh mereka,” kata Wakil Menteri Pertama John Swinney seperti dilansir dari laman Buzzfeed.
Baca juga:
Alasan Mengapa Kamu Tak Boleh Berikan Label untuk Orientasi Seksual Seseorang
Studi untuk Time for Inclusive Education (TIE) menemukan bahwa sembilan dari 10 LGBTQ+ Skotlandia mengalami homofobia di sekolah, dan 27% melaporkan bahwa mereka telah mencoba bunuh diri setelah dirundung.

Selain bullying, kaum LGBTQ+ juga selalu menjadi target dalam kasus pembunuhan dan kekerasan seksual. Ini berlaku tidak hanya di Skotlandia tapi di seluruh dunia.
Hypebae menulis per 2021, semua sekolah umum di Skotlandia akan memiliki pelajaran mengenai epidemi HIV dan AIDS, pernikahan sesama jenis dan parenting sesama jenis.
Siswa juga akan dididik tentang masalah yang dihadapi komunitas LGBTQ+ termasuk homophobia, transphobia, dan biphobia.

Adanya kurikulum ini berkat kampanye yang dilakukan oleh Time for Inclusive Education (TIE). Dibuat pada 2015, TIE adalah sebuah badan amal yang bertujuan untuk memerangi bullying karena homofobia, biphobia dan transphobia di sekolah-sekolah dengan pendidikan inklusif mengenai LGBTQ+.
“Tujuan kami adalah untuk meningkatkan kesadaran, meningkatkan pengetahuan, dan membina hubungan baik melalui pendidikan yang dirancang untuk mengatasi prasangka, diskriminasi, dan bullying,” kata TIE.
Merekalah yang mengusulkan pemerintah skotlandia untuk mengimplementasikan pendidikan inklusif LGBTQ+ di semua sekolah negeri Skotlandia.

Kabar baik bagi TIE dan kaum LGBTQ+ di Skotlandia, pada tahun 2018 pemerintah Skotlandia menyetujui proposal yang diajukan oleh TIE. Skotlandia memang sudah dikenal sebagai negara yang memiliki progress jauh dibandingkan negara lain dalam hal hak-hak bagi kaum LGBTQ+.
Melansir laman Indiatoday, di Skotlandia, pasangan sesama jenis sudah bisa adopsi anak secara legal pada tahun 2009, pada 2010 diskriminasi berbasis gender dan seksualitas juga dilarang menurut hukum.
Sebuah kemajuan yang sangat besar bagi Skotlandia, Keputusan Skotlandia ini juga diumumkan tidak lama setelah hari peringatan Pride Month ke-50. (lev)
Baca juga:
Eksis di Isu Politik, Taylor Swift Donasikan Rp1,6 Miliar untuk Melawan UU Anti-LGBTQ