Edukasi LGBTQ+ Masuk Kurikulum Sekolah Skotlandia


LGBT Youth Scotland melakukan Pride march (Foto: lgbtyouth)
PADA 2021 Skotlandia akan menjadi negara pertama di dunia yang memiliki pendidikan tentang sejarah dan budaya LGBTQ+ dalam kurikulum sekolah.
“Penting bahwa kurikulum sekolah sama beragamnya dengan anak-anak yang belajar di sekolah kita. Dengan mendukung mereka, kita bisa membantu mencapai potensi penuh mereka,” kata Wakil Menteri Pertama John Swinney seperti dilansir dari laman Buzzfeed.
Baca juga:
Alasan Mengapa Kamu Tak Boleh Berikan Label untuk Orientasi Seksual Seseorang
Studi untuk Time for Inclusive Education (TIE) menemukan bahwa sembilan dari 10 LGBTQ+ Skotlandia mengalami homofobia di sekolah, dan 27% melaporkan bahwa mereka telah mencoba bunuh diri setelah dirundung.

Selain bullying, kaum LGBTQ+ juga selalu menjadi target dalam kasus pembunuhan dan kekerasan seksual. Ini berlaku tidak hanya di Skotlandia tapi di seluruh dunia.
Hypebae menulis per 2021, semua sekolah umum di Skotlandia akan memiliki pelajaran mengenai epidemi HIV dan AIDS, pernikahan sesama jenis dan parenting sesama jenis.
Siswa juga akan dididik tentang masalah yang dihadapi komunitas LGBTQ+ termasuk homophobia, transphobia, dan biphobia.

Adanya kurikulum ini berkat kampanye yang dilakukan oleh Time for Inclusive Education (TIE). Dibuat pada 2015, TIE adalah sebuah badan amal yang bertujuan untuk memerangi bullying karena homofobia, biphobia dan transphobia di sekolah-sekolah dengan pendidikan inklusif mengenai LGBTQ+.
“Tujuan kami adalah untuk meningkatkan kesadaran, meningkatkan pengetahuan, dan membina hubungan baik melalui pendidikan yang dirancang untuk mengatasi prasangka, diskriminasi, dan bullying,” kata TIE.
Merekalah yang mengusulkan pemerintah skotlandia untuk mengimplementasikan pendidikan inklusif LGBTQ+ di semua sekolah negeri Skotlandia.

Kabar baik bagi TIE dan kaum LGBTQ+ di Skotlandia, pada tahun 2018 pemerintah Skotlandia menyetujui proposal yang diajukan oleh TIE. Skotlandia memang sudah dikenal sebagai negara yang memiliki progress jauh dibandingkan negara lain dalam hal hak-hak bagi kaum LGBTQ+.
Melansir laman Indiatoday, di Skotlandia, pasangan sesama jenis sudah bisa adopsi anak secara legal pada tahun 2009, pada 2010 diskriminasi berbasis gender dan seksualitas juga dilarang menurut hukum.
Sebuah kemajuan yang sangat besar bagi Skotlandia, Keputusan Skotlandia ini juga diumumkan tidak lama setelah hari peringatan Pride Month ke-50. (lev)
Baca juga:
Eksis di Isu Politik, Taylor Swift Donasikan Rp1,6 Miliar untuk Melawan UU Anti-LGBTQ
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Pride Month 2025 Sepi dari Ingar-Bingar Perusahaan Besar, Khawatir Trump Makin Keras terhadap LGBTQ

Pesta Seks Sesama Jenis Berkedok Ulang Tahun di Setiabudi Digerebek, Jejak Trauma Kelam Pelaku Terungkap!

Kristen Stewart Akhirnya Menikahi Pasangan Sesama Jenisnya, Resepsi Digelar Sederhana di Restoran yang Asri

Imam Gay Muhsin Hendricks Dibunuh, Komnas HAM Afrika Selatan Kutuk Keras

Polisi Buka Profesi 56 Peserta Pesta Seks Gay di Hotel Jaksel, Ada Guru Hingga Dokter

53 Laki-Laki yang Diciduk Saat Pesta Gay di Jaksel Dilepas, Ini Alasan Polisi

RUU Kesetaraan Pernikahan Disahkan, Ratusan Pasangan Sesama Jenis di Thailand Gercep Gelar Akad Nikah Massal

Politikus Daerah Sumbar Rancang Perda Terkait LGBT

Thailand Jadi Negara Asia Tenggara Pertama yang Mengakui Pernikahan Sesama Jenis

Fakta Menarik Jerman vs Skotlandia di Laga Pembuka Euro 2024
