Dua Kelompok Bermain dalam Kasus Pencatutan Nama Presiden

Kamis, 19 November 2015 - Noer Ardiansjah

Merahputih Politik - Anggota DPR Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan mengatakan ada dua kelompok pengusaha yang bermain dalam kasus pencatutan nama presiden hingga adanya rekaman suara terkait PT Freeport Indonesia.

Menurut Daniel Johan, perekamanan suara itu adalah buntut dari ambisi kelompok Ari Soemarno dan Rini Soemarno yang mengotot untuk memperpanjang kontrak Freeport sebelum 2019.

"Ada dua kelompok yang bermain dalam kasus ini, yang pertama Ari Soemarno, Rini Soemarno, Sudirman Said, dan kelompok Riza Chalid," katanya kepada awak media, di Komplek DPR RI, Senayan Jakarta, Kamis (19/11).

Sementara itu, anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP Effendi Simbolon dalam keterangan persnya mengatakan, Setya Novanto sama sekali tidak berperan.

"Tidak ada perannya, Setnov (Setya Novanto) hadir bertepatan dengan momentumnya, sehingga kasus ini ter-blow up," ujar Effendi.

Efendi mengungkapkan, ini adalah pertarungan frontal kedua kubu yang dulunya merupakan satu kongsi.

"Dulu satu kongsi, Ari Soemarno adalah Direktur Petral, pecah sehingga dua kekuatan ini menjadi liar, mereka beranggapan bahwa ada yang mengganjal terkait perpanjangan kontrak Freeport dan harus disingkirkan," ujarnya. (fdi)

 

Baca Juga:

  1. Effendi Simbolon: Sudirman Said Catut Nama Presiden
  2. MKD Konsultasi ke Kapolri Soal Transkrip Rekaman Setya Novanto
  3. Lapor Setya Novanto ke MKD, Ibarat Satpol PP Masuk Kandang Kopassus
  4. Effendi Simbolon: Sasaran Tembak Sudirman Said itu Riza Chalid
  5. MKD: Laporan Sudirman Said Bisa Jadi Pencemaran Nama Baik

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan