DPR Minta Masyarakat Waspada Terhadap Lonjakan COVID-19 di Singapura
Rabu, 06 Desember 2023 -
MerahPutih.com- Ancaman COVID-19 mulai meningkat di negara tetangga. Salah satunya di Singapura yang kenaikannya mencapai 80 persen.
Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan, dengan tetap menjalankan protokol kesehatan. Sebab, meski pandemi secara darurat sudah berakhir, bukan berarti virus itu sudah tidak ada.
Baca Juga:
Menko PMK Sebut Doni Monardo Sudah Sakit Sejak Tangani Pandemi COVID-19
"Kita pasang kuda-kuda jangan serta-merta bahwa COVID-19 sudah tidak ada,” kata Rahmat kepada wartawan di Jakarta, Rabu (6/12).
Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini mendorong pemerintah untuk meningkatkan surveilans (praktik epidemiologi yang memantau penyebaran penyakit).
Agar nantinya pemerintah memiliki data yang kuat untuk memprediksi, mengamati dan meminimalisasi wabah, epidemi dan pandemi.
"Dengan harapan ketika terjadi atau warga masyarakat yang berkunjung ke fasilitas kesehatan itu ternyata ada tanda-tanda yang ada mengalami kenaikan. Kita mesti lebih waspada lagi," jelasnya.
Dia lantas meminta masyarakat tidak panik atas lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi di Singapura.
Baca Juga:
Terawan Kenang Sosok Doni Monardo Berjibaku Tangani Awal Pandemi COVID-19
“Kita enggak perlu panik apa yang sudah terjadi di negara tetangga bisa jadi analisa yang di negara tersebut adalah karena mungkin mengalami penurunan setelah terjadi dysfunction immune," tutup Rahmad Handoyo.
Sekedar informasi, Singapura kembali berjuang melawan COVID-19. Dalam periode 19-25 November, lonjakan COVID-19 di Singapuran naik dua kali lipat menjadi 22.094.
Musim liburan dan turunnya imunitas masyarakat memicu lonjakan di Singapura.
Mayoritas kasus COVID-19 saat ini dibawa oleh subvarian Omicron EG.5 dan KH.3. Keduanya berkontribusi terhadap lebih dari 70 persen kasus yang ditemukan. Gejalanya seperti sakit tenggerokan, batuk, sesak, dan hidung berlendir.
Sementara itu, gejala yang sebelumnya melekat pada COVID-19 seperti kehilangan penciuman dan pengecapan, tak terlalu ditemukan di subvarian terbaru. (Knu)
Baca Juga:
Mengenang Perjuangan Kasatgas Penanggulangan COVID-19 Doni Monardo