DPR Minta Masyarakat Waspada Terhadap Lonjakan COVID-19 di Singapura
Ilustrasi COVID-19. Foto: Pixabay
MerahPutih.com- Ancaman COVID-19 mulai meningkat di negara tetangga. Salah satunya di Singapura yang kenaikannya mencapai 80 persen.
Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan, dengan tetap menjalankan protokol kesehatan. Sebab, meski pandemi secara darurat sudah berakhir, bukan berarti virus itu sudah tidak ada.
Baca Juga:
Menko PMK Sebut Doni Monardo Sudah Sakit Sejak Tangani Pandemi COVID-19
"Kita pasang kuda-kuda jangan serta-merta bahwa COVID-19 sudah tidak ada,” kata Rahmat kepada wartawan di Jakarta, Rabu (6/12).
Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini mendorong pemerintah untuk meningkatkan surveilans (praktik epidemiologi yang memantau penyebaran penyakit).
Agar nantinya pemerintah memiliki data yang kuat untuk memprediksi, mengamati dan meminimalisasi wabah, epidemi dan pandemi.
"Dengan harapan ketika terjadi atau warga masyarakat yang berkunjung ke fasilitas kesehatan itu ternyata ada tanda-tanda yang ada mengalami kenaikan. Kita mesti lebih waspada lagi," jelasnya.
Dia lantas meminta masyarakat tidak panik atas lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi di Singapura.
Baca Juga:
Terawan Kenang Sosok Doni Monardo Berjibaku Tangani Awal Pandemi COVID-19
“Kita enggak perlu panik apa yang sudah terjadi di negara tetangga bisa jadi analisa yang di negara tersebut adalah karena mungkin mengalami penurunan setelah terjadi dysfunction immune," tutup Rahmad Handoyo.
Sekedar informasi, Singapura kembali berjuang melawan COVID-19. Dalam periode 19-25 November, lonjakan COVID-19 di Singapuran naik dua kali lipat menjadi 22.094.
Musim liburan dan turunnya imunitas masyarakat memicu lonjakan di Singapura.
Mayoritas kasus COVID-19 saat ini dibawa oleh subvarian Omicron EG.5 dan KH.3. Keduanya berkontribusi terhadap lebih dari 70 persen kasus yang ditemukan. Gejalanya seperti sakit tenggerokan, batuk, sesak, dan hidung berlendir.
Sementara itu, gejala yang sebelumnya melekat pada COVID-19 seperti kehilangan penciuman dan pengecapan, tak terlalu ditemukan di subvarian terbaru. (Knu)
Baca Juga:
Mengenang Perjuangan Kasatgas Penanggulangan COVID-19 Doni Monardo
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Sarifuddin Sudding Sebut Kasus Korupsi Sengaja Diulur-ulur untuk Dijadikan 'ATM Berjalan', RKUHAP Wajib Batasi Waktu Penyidikan
DPR Desak Polisi Usut Tuntas Kebakaran Rumah Hakim Kasus Korupsi PUPR Sumut
Pelarangan Produk Impor untuk MBG, Komisi VII : bakal Untungkan Produsen Lokal
Paripurna DPR Bakal Umumkan 'Comeback' Uya Kuya dan Adies Kadir, Ahmad Sahroni Cs Minggir Dulu
DPR Ingatkan BPKH Jangan Jadikan Uang Umat untuk Proyek Infrastruktur yang Tak Ada Urusannya dengan Ka'bah
Kebijakan Masa Tunggu Haji 26 Tahun Ciptakan Ketidakadilan Baru yang Rugikan Ribuan Calon Haji, Prioritaskan Jemaah Lansia Agar Tidak Tunggu Sampai Tutup Usia
Gerindra Soroti Pasal Krusial RUU PKH, Jangan Sampai Dana Miliaran Rupiah Jadi Bancakan Investasi Gelap
Ada Demo Buruh di Sekitar MPR/DPR, ini Daftar Rute Transjakarta yang Dialihkan
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Siapkan Dekrit untuk Membubarkan DPR
DPR Jelaskan Alasan Uang Pengganti Tak Melanggar UUD 1945, Bisa Jadi Senjata Rahasia Jaksa Sita Aset Koruptor