Mengenang Perjuangan Kasatgas Penanggulangan COVID-19 Doni Monardo


Letjen (Purn) Doni Monardo. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Pemakaman jenazah Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tahun 2019-2021, Letjen (Purn) DR HC Doni Monardo dijadwalkan berlangsung pada Senin (4/11). Doni akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan. Pemakaman ini dipimpin langsung oleh Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak.
Sebelum dimakamkan, jenazah disemayamkan di rumah duka, Jalan Bukit Golf II Blok A no. 12, Lengkong Karya, Kecamatan Serpong Utara, Tangerang Selatan, Minggu (3/12). Lalu, pada Senin (4/12), jenazah akan dilepas secara militer dari rumah duka ke Mako Kopassus Cijantung dengan Inspektur Upacara (Irup) Wakil Kepala Staf TNI AD (Wakasad) Letjen TNI Arif Rahman.
Baca Juga:
Doni Monardo Akan Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata
Sekitar pukul 10:30 WIB, jenazah akan diberangkatkan menuju pemakaman TMP Kalibata dengan Inspektur Upacara KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak.
Doni meninggal dunia pada, Minggu, pukul 17.35 WIB. Sejak dilantik oleh Presiden Jokowi sebagai Kepala BNPB pada Januari 2019, Doni Monardo menginisiasi pembentukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang kemudian menjadi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 pada Maret 2020.
Pria kelahiran 10 Mei 1963 ini meraih penghargaan penanggulangan COVID-19 dari Presiden Jokowi pada Maret 2023, berkat strategi pentahelix yang menitikberatkan semangat kegotongroyongan seluruh sumber daya, meliputi kerja sama pemerintah daerah, masyarakat setempat, pakar, dan akademisi, media, serta sektor swasta.
Doni Monardo, yang lahir di Cimahi, Jawa Barat pada 10 Mei 1963, wafat pada usia 60 tahun di ruang ICU RS Siloam Semanggi, Jakarta, Minggu (3/12). Staf Khusus Kepala BNPB Periode 2019–2021 Egy Massadiah membagikan kabar duka itu tidak lama setelah mendiang Doni berpulang.
Doni wafat setelah sakit dan kesehatannya terus menurun sejak 22 September 2023. Sejak 22 September pula almarhum dirawat intensif di RS Siloam Semanggi. Dalam masa-masa itu, Presiden RI Joko Widodo sempat menjenguk Doni di rumah sakit dan bertemu dengan keluarganya.
Doni Monardo semasa hidup mengabdikan sebagian besar waktunya sebagai prajurit TNI dan sebagai Kepala BNPB sampai akhirnya pensiun.
Ia mengawali kariernya sebagai prajurit pada 1985 selepas lulus dari AKABRI. Doni Monardo mengawali kariernya di satuan tempur infanteri dan tergabung dalam Komando Pasukan Khusus (Kopassus) sejak 1986–1998. Beberapa operasi penting pun turut melibatkan Doni, di antaranya di Timor-Timor dan Aceh pada masa-masa konflik.
Beberapa jabatan strategis yang pernah diemban oleh Doni Monardo di antaranya Komandan Batalyon (Danyon) 11 Grup 1/Kopassus (1998–1999), Danyonif 741/Satya Bhakti Wirottama (1999–2001), Dandenma Paspampres (2001–2003), Kepala Tim (Katim) Analis Intel Kolakoops TNI (2003–2004), Wakil Asisten Operasi Komandan Paspampres (2004–2006), Komandan Brigif Lintas Udara 3/Tri Budi Mahasakti (2006–2008).
Lalu, Komandan Grup A Paspampres (2008–2010), Danrem 061/Surya Kencana (2010–2011), Wakil Komandan Jenderal Kopassus (2011–2012), Komandan Paspampres (2012–2014), Danjen Kopassus (2014–2015), Pangdam XVI/Pattimura (2015–2017), Pangdam III/Siliwangi (2017–2018), dan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (2018–2019) pun menjadi jabatan terakhirnya di lingkungan militer.
Kemudian, semasa dia menyandang pangkat jenderal bintang tiga, Doni mengemban tugas sebagai Kepala BNPB (2019–2021). Penugasan Doni di BNPB tentu bukan masa yang mudah, karena saat itu, dunia menghadapi pandemi COVID-19, tak terkecuali Indonesia.
Presiden RI sejak 13 April 2020 menetapkan Indonesia sebagai darurat COVID-19, dan Doni mengemban tugas penting sebagai Kasatgas Penanggulangan COVID-19.
Doni, semasa bertugas sebagai Kasatgas, di kalangan jajarannya dikenal tidak pernah berhenti bekerja. Dia pun mengakui selama lebih dari 1 tahun tinggal sementara di Graha BNPB, kantornya saat itu.
Saat-saat pandemi COVID-19 dalam titik terburuknya, Doni pun tetap berkeliling ke daerah-daerah Indonesia, termasuk lokasi-lokasi yang rawan, untuk meninjau langsung penanggulangan wabah virus itu.
Di tengah penanggulangan COVID-19, dia juga terjun langsung ikut menangani penanggulangan bencana, termasuk di antaranya gempa bumi di Sulawesi Barat dan banjir di Kalimantan Selatan.
Di tengah pekerjaannya itu, dia pun sempat terserang COVID-19. Doni mengumumkan kepada publik kondisi kesehatannya, memberi contoh kepada yang lain untuk menjalankan prosedur kesehatan COVID-19 seperti menjalani tes PCR, mengisolasi diri, dan berobat serta menjalani perawatan. Setidaknya selama kurang lebih tiga pekan, hasil tes PCR baru menyatakan dia sudah negatif COVID-19.
Selepas itu, dia langsung kembali bekerja meninjau langsung penanggulangan bencana dan COVID-19. Ia kemudian mengakhiri jabatannya di BNPB pada 2021. Dia saat itu digantikan oleh Ganip Warsito. (Asp)
Baca Juga:
Mantan Kepala BNPB Doni Monardo Meninggal Dunia Akibat Sakit
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
