DPR Minta BPOM Informasikan Status EUA Vaksin Sinovac

Selasa, 05 Januari 2021 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - DPR meminta BPOM untuk menginformasikan status emergency use authorization (EUA) atau otorisasi penggunaan darurat terkait vaksin COVID-19 Sinovac. Pasalnya, 3 juta vaksin yang diimpor saat ini sudah didistribusikan ke 34 provinsi di Indonesia

"Oleh karena itu, EUA mestinya sudah jelas sebelum nantinya dilakukan vaksinasi," kata anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay dalam keterangannya, Selasa (5/1).

Jika belum selesai, kata Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) ini, setidaknya BPOM bisa menjelaskan sejauh mana hasil kerja mereka.

Baca Juga:

Peneliti Beberkan Perjalanan Vaksin COVID-19 dari Wuhan ke Bandung

"Tentu proses pelaksanaan vaksinasi akan tetap menunggu izin dari BPOM," ujarnya.

Saleh menekankan, EUA penting untuk disampaikan ke publik mengingat masih banyak masyarakat yang khawatir divaksin. Masyarakat menunggu penjelasan terkait mutu, manfaat, dan keamanan vaksin. Hal itu yang mesti dijelaskan juga oleh pemerintah.

"Bolanya sekarang ada di BPOM. Mereka juga harus berpacu dengan waktu. Dengan hasil kerja BPOM, masyarakat diharapkan akan lebih percaya dan rela untuk ikut vaksinasi," tutur Saleh.

Personel TNI AU Lanud El Tari Kupang mengawal tujuh koli vaksin COVID-19 yang tiba di Bandara El Tari Kupang, Kota Kupang, NTT, Selasa (5/1/2021). ANTARA FOTO/Kornelis Kaha (Antara Foto/Kornelis Kaha)
Personel TNI AU Lanud El Tari Kupang mengawal tujuh koli vaksin COVID-19 yang tiba di Bandara El Tari Kupang, Kota Kupang, NTT, Selasa (5/1/2021). ANTARA FOTO/Kornelis Kaha (Antara Foto/Kornelis Kaha)

Apalagi, lanjut Ketua Plh Fraksi PAN DPR ini, program vaksinasi ini gratis sehingga perlu ada penjelasan dari BPOM.

"Dikhawatirkan masyarakat nanti malah pada tidak bersedia divaksin. Itu akan menimbulkan persoalan sendiri. Dengan begitu, ada waktu yang cukup untuk mensosialisasikannya ke masyarakat," tutur Saleh.

Baca Juga:

DKI Terima 120 Ribu Dosis Vaksin COVID-19 di Tahap Pertama

Saleh pun mengimbau kepada masyarakat untuk tidak sungkan mencari informasi terkait vaksin COVID-19. Namun, ia menekankan agar mencari sumber informasi yang valid dan bisa dipercaya.

"Jangan percaya kepada berita-berita hoaks yang belakangan banyak beredar. Jika menemukan informasi yang meragukan, sebaiknya hubungi petugas medis atau dinas kesehatan yang ada," tutup Saleh. (Pon)

Baca Juga:

DKI Targetkan 20 Ribu Orang Disuntik Vaksin COVID Per Hari

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan