[HOAKS atau FAKTA]: Kasus Autoimun Meroket Akibat Vaksinasi COVID-19
Tangkapan layar hoaks. Foto: Dok Mafindo
MerahPutih.com - Polemik soal vaksin COVID-19 masih ramai dibahas di media sosial. Akun Facebook “Tifauzia Tyassuma” mengunggah klaim yang menghubungkan vaksinasi COVID-19 dengan penyakit autoimun.
Pengunggah menyatakan reaktivitas silang antara protein SARS-CoV-2 pada vaksin dan protein manusia dapat menyebabkan berbagai kondisi autoimun, dari dermatitis ringan, kerusakan organ, kelumpuhan, sampai kematian.
Narasi:
“V4KSIN C0VID DAN AUTOIMUN.
“Semakin banyak Ilmuwan yang melaporkan dalam penelitiannya, terkait dengan semakin banyak laporan kasus atas keterkaitan berbagai jenis Penyakit Autoimun dari yang paling ringan seperti Dermatitis, hingga kelas Berat yang menimbulkan kerusakan organ, kelumpuhan, bahkan kematian”
Baca juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Nama Joko Widodo Tidak Disebutkan Dalam Pelantikan Anggota DPR
FAKTA
Dari penelusuran Turn Back Hoaks (Mafindo) dikutip Rabu (9/10), Peneliti Virologi dan Imunologi David Virya Chen telah menepis klaim informasi terkait COVID-19 yang diunggah Akun Facebook “Tifauzia Tyassuma”. Chen menekankan klaim mengenai autoimun akibat vaksinasi COVID-19 tidak akurat, sejauh ini vaksin tersebut terbukti memiliki risiko yang sangat kecil.
Dari penuturan Chen, evaluasi terhadap vaksin membutuhkan waktu. Proses pengawasan vaksin juga mencakup uji klinik fase keempat yang terus dilakukan setelah vaksin beredar, serta pemantauan jangka panjang selama 10 tahun.
Sementara itu, Studi oleh Jung dkk (2024) yang diterbitkan di Jurnal Nature menyimpulkan belum ada bukti kuat yang menunjukkan hubungan antara vaksinasi COVID-19 berbasis mRNA dan penyakit autoimun. Vaksinasi mRNA umumnya tidak terkait dengan peningkatan risiko sebagian besar kondisi autoimun.
Baca juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Rocky Gerung Jadi Menteri Kabinet Prabowo
KESIMPULAN
Faktanya klaim mengenai vaksinasi COVID-19 memicu autoimun telah dibantah melalui sejumlah penelitian ahli, sehingga dapat disimpulkan informasi yang beredar tidak akurat alias hoaks. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA] : Dirut BPJS Kesehatan Minta Prabowo ‘Restui’ Penaikan Tarif Iuran 50 Persen
[HOAKS atau FAKTA]: Ingin Dicap sebagai Pahlawan, Jokowi Datangi Lokasi Bencana di Sumatra
[HOAKS atau FAKTA] : Prabowo Bagikan Bansos Rp 50 Juta Akhir Tahun ini untuk Biaya Sekolah dan Bayar Utang
[HOAKS atau FAKTA]: Menteri ESDM Bahlil Lelang Gunung Lawu untuk Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
[HOAKS atau FAKTA]: Dunia Tetapkan Status Bencana Internasional untuk Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Efek Banjir Sumatra Barat, Ikan Hiu Sampai Masuk ke Pemukiman Warga di Padang
[HOAKS atau FAKTA]: Pemerintah Tak Tetapkan Status ‘Bencana Nasional’ di Sumatra karena Bukan Bagian dari Wilayah Jawa
[HOAKS atau FAKTA] : Prabowo Larang Jokowi Pergi ke Luar Negeri karena Kasus Dugaan Ijazah Palsu
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Kasih Bantuan Sembako Selain Uang untuk Membeli Perlengkapan Sekolah
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Kasih Duit Rp 50 Juta untuk Masyarakat yang Butuh Bantuan Jelang Akhir Tahun