Di Hadapan Ribuan Kiai, Yusril Jawab Tudingan Pengkhianat Habib Rizieq
Rabu, 10 April 2019 -
MerahPutih.com - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra memberikan jawaban tegas terkait tudingan pengkhianat oleh Habib Rizieq Shihab
Klarifikasi kuasa hukum Jokowi-Ma'ruf Amin itu disampaikan dalam acara Silaturrahim Pengasuh Pondok Pesantren se-Indonesia, di Batu Ceper, Kota Tangerang, Rabu (10/4).

Yusril menilai tudingan tersebut tidaklah tepat. Dirinta mengaku tidak pernah diberikan amanat apapun oleh Habib Rizieq Shihab. Sehingga, ia pun merasa heran dan bertanya-tanya.
"Apa yang dikhianati, orang saya tidak pernah diberikan amanah oleh Habib," kata Yusril dalam keterangan tertulisnya di Tangerang.
Di hadapan ribua kiai, mantan Menteri Hukum dan HAM ini menegaskan dirinya tidak pernah berbohong kepada orang apalagi terhadap ulama. Yusril menilai apa yang disampaikannya sebuah kebenaran.
"Bahasa lisannya, Prabowo ini 'Islam-nya tidak jelas' berasal dari kata-kata Rizieq sendiri. Belakangan dikatakan, saya dibilang bohong dan lebih dari dua tahun lalu tidak ada komunikasi dengan Rizieq," paparnya.
Dirinya menceritakan bahwa saat Presiden Soeharto berkuasa, ia dipercaya menulis pidato dan surat kenegaraan. Setiap pidatonya, tidak ada yang diprotes oleh mantan penguasa 32 tahun tersebut.
Selain itu, ia menjelaskan ketika dirinya menjabat sebagai sekretaris M Natsir, Mantan Perdana Menteri Indonesia. Dia juga yang bertugas menulis surat-surat dan pidatonya, dan tidak ada yang pernah diprotes. Saking percayanya, Yusril pernah diserahkan kertas kosong untuk menulis surat yang sudah ditandatangi duluan.

"Saya pernah menulis pidato dan surat-surat Soeharto selama sekitar 7 tahun. M Natsir juga sama, 14 tahun menjadi sekretaris beliau, staf beliau. Alhamdullilah, sampai Pak Natsir meninggal dan Pak Harto wafat, belum pernah saya khianat beliau," jelasnya.
Apabila sekali saja saat itu Yusril berbuat salah dan khianat, dia yakin tidak seperti sekarang. "Sekali saya khianat habis saya," pungkasnya. (*)