Cuaca Panas Ekstrem Tingkatkan Angka Kematian di Eropa pada 2100

Jumat, 23 Agustus 2024 - Dwi Astarini

MERAHPUTIH.COM - CUACA panas ekstren di Eropa akan menjadi bencana mematikan. Sebuah studi baru memperingatkan kematian akibat cuaca panas ekstrem di Eropa diperkirakan melonjak tajam dalam beberapa dekade mendatang. Studi itu menyebut cuaca panas ekstrem berpotensi menambah 55.000 kematian setiap tahun pada 2100.

Tanpa ada tindakan signifikan dalam memerangi perubahan iklim, peningkatan kematian akibat cuaca panas ekstrem pasti akan terjadi. Demikian disebut studi yang dipublikasikan dalam jurnal The Lancet Public Health, dilansir ANTARA, Kamis (22/8).

Hasil penelitian tersebut menunjukkan peningkatan menandai kenaikan 13,5 persen pada kematian terkait suhu. Gambaran itu jauh berbeda jika dibandingkan dengan jumlah kematian terkait dengan cuaca dingin, yang diperkirakan menurun.

Saat ini, suhu ekstrem di Eropa menyebabkan sekitar 407.500 kematian setiap tahun. Suhu dingin menjadi penyebab utamanya. Antara 1991 dan 2020, rata-rata terjadi 364.000 kematian setiap tahun akibat cuaca dingin, sedangkan cuaca panas menyebabkan 44.000 kematian.

Baca juga:

Perubahan Iklim makin Nyata, Gen Z dan Alpha Paling Terdampak



Kematian akibat cuaca dingin secara historis lebih tinggi di Eropa bagian timur, sedangkan Eropa Selatan mengalami lebih banyak kematian akibat cuaca panas ekstrem. Namun, kecenderungan itu diperkirakan akan berbalik seiring dengan pemanasan Bumi yang terus berlanjut.

Studi tersebut menyoroti bahwa Eropa selatan dan wilayah-wilayah yang banyak berpenduduk lanjut usia akan menjadi yang paling rentan terhadap frekuensi gelombang panas yang mematikan.(*)

Baca juga:

500 Juta Orang Tewas karena Cuaca Panas Ekstrem Setiap Tahun

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan