Cara Seniman Mural Surabaya Protes Tuntutan Terdakwa Penyiram Novel Baswedan
Kamis, 25 Juni 2020 -
MerahPutih.com - Komunitas lMural Surabaya menyikapi tuntutan 1 tahun kepada terdakwa penyiram air keras Novel Baswedan dengan membentuk sebuah mural di jalan Arjuna, Surabaya.
Karya seni bertajuk 'GA SENGAJA BERLIPAT GANDA', kata Founder dan Koordinator Serikat Mural Surabaya, Alfajr Xgo Wibisana, merupakan sindiran terkait pernyataan dua terdakwa yang tisak sengaja menyiram penyidik senir KPK tersebut.
Baca Juga
Novel Singgung Nama Tito Karnavian di Sidang Teror Air Keras
“Ada kejanggalan yang dipersepsikan masyarakat Indonesia terkait vonis hukum dalam kasus ini, dan lebih lanjut lagi kasus ini ingin dibereskan dengan terburu buru serta memanfaatkan kondisi pandemi saat ini” ujar Xgo di Surabaya, Kamis (25/6)
Xgo juga menjelaskan bahwa mural yang dibuat komunitasnya merupakan bentuk judul sarkas. Sebab, alasan ketidak sengajaan itu mengesankan pandangan masyarakat semakin jelas akan kebobrokan pelaksanaan hukum di Indonesia.

"Masyarakat dengan kekuatan solidaritas semakin kuat untuk melawan itu (Berlipat ganda untuk melawan ketidakadilan). Sebab kekuatan solidaritas (berlipat ganda) terjadi secara alami tanpa ketidak sengajaan” tandas Xgo.
Serikat Mural Surabaya merupakan pelopor seni mural di Surabaya mengusung konsep street mural dengan teknik mural cepat. Saat ini masih konsisten melakukan pendampingan, pendataan terhadap aktifitas street art di Surabaya dan bersosialisasi untuk melakukan mural dengan berkoordinasi di kampung-kampung. (*)
Baca Juga
Novel Baswedan: Tidak Perlu Merekayasa Fakta, Lebih Baik Terdakwa Dibebaskan
Berita ini merupakan laporan Andika Eldon, kontributor merahputih.com untuk wilayah Surabaya dan sekitarnya