Bunda, Pahami Tentang Menindik Telinga Si Kecil

Senin, 03 Februari 2020 - P Suryo R

TINDIK telinga pada bayi perempuan biasanya dilakukan saat usia bayi masih dalam hitungan hari. Di Indonesia dan beberapa negara lainnya sudah melakukan penindikan pada bayi perempuan sejak generasi sebelumnya.

Sementara di Amerika Serikat hal ini menjadi masalah kontroversi. American Academy of Pediatrics (AAP) mengatakan ada sedikit risiko pada usia berapa pun jika penindikan dilakukan dan dirawat dengan hati-hati.


Baca Juga:

Penting, Ajarkan Ini saat Anak Berusia 3 Tahun


Menindik telinga bayi saat lahir

tindik
Selalu konsultasikan dengan dokter. (Foto: Pixabay/tung256)

Sebelum menindik, beri tahu dokter bayi bahwa kamu berencana untuk menindik telinga bayi kamu. Tanyakan komplikasi apa yang mungkin muncul. Di Amerika Serikat, bukan praktik yang biasa untuk menindik telinga bayi yang baru lahir di rumah sakit.

Beri tahu dokter jika kamu ingin menghilangkan rasa sakit pada bayi baru lahir. Apakah sedikit anestesi topikal dapat diberikan pada lobus sebelum penindikan.

Penyedia layanan kesehatan yang menindik telinga bayi sering menggunakan anting-anting tindik steril yang terbuat dari baja bedah hypoallergenic. Anting-anting ini dirancang khusus untuk tujuan ini.


Ditindik di dokter

tindik
Menindik telinga bayi harus di dokter. (Foto: Pexel/Pixabay)


Jangan pernah membawa bayi ke toko perhiasan atau pusat perbelanjaan untuk ditindik. Tempat-tempat seperti ini biasanya menggunakan senjata tajam (bukan jarum) yang tingkat sterilnya tidak seperti di rumah sakit atau dokter.

Tetap melakukan tindik di dokter. Bila dokter anak kamu tidak bisa, minta rekomendasi dokter lain yang lebih bisa.


Kapan waktu yang tepat?

tindik
Bukan masalah yang besar jika menunda untuk menindik. (Foto: Pixabay/bohed)


Telinga yang ditindik pada usia dini pasti akan mendapatkan perhatian atau perawatan yang lebih tepat. Orangtua akan berusaha memastikan telinga bayinya tidak infeksi. Selain itu, semakin muda usia anak, semakin kecil kemungkinan timbulnya jaringan parut atau keloid pada telinga yang ditindik.

Baca Juga:

Gunakan Kata 'Jangan' Pada Anak dengan Bijak


Bentuk anting

tindik
Perhatikan bentuk anting si kecil. (Foto: Unsplash/loly galina)

Pilih anting yang berbentuk bulat, sangat kecil, dan bagian depannya sangat datar. Penutup anting pun harus menutupi seluruh bagian belakang anting. Jangan pernah menggunakan anting-anting yang menggantung karena si bayi bisa menariknya, bahkan hingga menariknya keluar. Demikian juga dengan anting besar berbentuk lingkaran dapat tersangkut pakaian, perhiasan atau rambut orang dewasa.


Merawat tindik baru

tindik
Awasi tanda-tanda infeksi, salah satunya peradangan. (Foto: Pixabay/tigerhbul11)

Setelah penindikan, jangan melepas anting selama enam minggu. Selama waktu itu, bersihkan dengan alkohol di sekitar cuping telinga dua kali sehari, dan putar anting-anting setidaknya satu kali sehari. Setiap selesai mandi, keringkan area di sekitar penindikan agar tidak lembab. Awasi tanda-tanda infeksi. Ini bisa termasuk rasa sakit, keputihan, peradangan, dan pendarahan.

Jika kamu melihat tanda-tanda ini, lepaskan anting-antingnya, bersihkan dengan alkohol, dan tanyakan kepada dokter untuk melakukan langkah apa selanjutnya. Hubungi dokter jika bayi kamu demam atau daun telinga menjadi sangat merah dan bengkak.

Setelah enam minggu, lobus telinga seharusnya sudah sembuh dan kamu bisa mengenakan anting yang berbeda untuk sang Buah Hati. Pastikan semua anting baru terbuat dari baja bedah atau emas yang sedikitnya 14 karat. (arb)


Baca Juga:

Cegah Stunting dengan Perhatikan Isi Piring Anak

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan