kesehatan

Cegah Stunting dengan Perhatikan Isi Piring Anak

Iftinavia PradinantiaIftinavia Pradinantia - Sabtu, 01 Februari 2020
Cegah Stunting dengan Perhatikan Isi Piring Anak

Anak-anak perlu makan sayur (Sumber: Simple Most)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KELEZATAN makanan seolah selalu berkontrakdiksi dengan nutrisi yang ada di dalamnya. Anak-anak seringkali tak menghiraukan kesehatan makanannya dan lebih menginginkan makanan yang sesuai selera lidahnya. Seringkali para ibu terjebak antara dua pilihan; keinginan anak atau kesehatan anak. Akhirnya, anak-anak Indonesia pun harus menghadapi permasalahan kesehatan yang tak semestinya, yakni malnutrisi.

Menurut data dari Riskesdas, lebih dari 23 juta anak mengalami masalah gizi yang tidak seimbang pada tahun 2018. Hal tersebut ditandai dengan besarnya angka anak yang stunting dan juga obesitas. Untuk mengatasi dan mengantisipasi hal itu, Dokter Gizi, dr. Diana F Suganda, MKes, Sp.GK menganjurkan sayur, sumber karbohidrat, dan lauk pauk haruslah seimbang. "Idealnya setengah piring terdiri dari buah dan sayur, setengah piringnya lagi terdiri dari sumber karbohidrat dan lauk-pauk dengan proporsi seimbang," ujarnya ditemui di daerah Jakarta Selatan, Jumat (31/1).

Baca juga:

Bekal ke Sekolah Menjamin Kecukupan Gizi Anak

Pakar gizi
Para pakar gizi ungkap peran makanan bagi pertumbuhan anak (FOTO: MP/IFTINAVIA PRADINANTIA)

Berdasarkan anjuran dari Dokter Gizi, penyedap masakan Indonesia Royco meluncurkan program bertajuk Royco Nutrimenu, 'Ayo Masak Lezat Sesuai Isi Piringku'. Program tersebut dibuat untuk membantu ibu menyiapkan asupan gizi seimbang untuk anak. Dalam program tersebut, Royco menggandeng kader kesehatan dari posyandu.

Para kader tersebut dibekali dengan media edukasi dan buku harian agar dapat mengedukasi ibu-ibu di lingkungan sekitarnya dan memberikan pendampingan untuk mengimplementasikan praktik memasak sajian bernutrisi.

Baca juga:

Perhatikan Kandungan Gizi, Ini 4 Rekomendasi Jenis Makanan untuk Anak ADHD

Memasak sehat
Sajian lezat dan sehat (FOTO: MP/IFTINAVIA PRADINANTIA)

Rangkaian kegiatannya di mulai dengan Training of Trainers kepada kader kesehatan mengenai permasalahan gizi di Indonesia, prinsip gizi seimbang, pedoman isi piring dan praktik memasak resep Royco Nutrimenu sesuai isi piring.

Tak hanya sendiri, mereka pun menggandeng Institut Pertanian Bogor untuk meneliti perubahan perilaku para ibu dalam memasak untuk keluarganya. "Kami lihat para ibu sudah dapat menyusun porsi pangan sumber karbohidrat, lauk pauk, sayuran dan buah dengan benar," tutur Prof. Dr. Ir. Dodik Briawan, MCN, guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia IPB.

"Kami berkomitmen untuk membantu para ibu menyiapkan asupan makanan yang lezat dan bergizi. Terlebih saat ini Indonesia mengalami darurat ketidakseimbangan gizi. Diharapkan dapat menginspirasi para ibu dan remaja dalam menyajikan makanan bergizi seimbang," tutur Director of Food and Beverages PT Unilever Indonesia, Hernie Raharja. (avia)

Baca juga:

Kenali Kurang Gizi Pada Anak

#Kesehatan #Info Kesehatan #Tips Kesehatan #Makanan Diet #Makanan Sehat
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Bagikan